Bab 12

654 1 0
                                    


            Joni pun kemudian membuka obrolan tentang bagaimana cara menyelamatkan arum dan terutama menemukan arum yang saat ini Sudah berjalan begitu jauh mendahulu mereka, awalnya semua teman-teman joni hanya bisa diam sebab mereka sendiri pun merasa kebingungan akan sikap yang harus mereka lakukan, namun joni terus memberikan semangat agar tidak menyerah dengan keadaan.

"Kita harus bisa keluar dari persoalan ini, terutama kita harus menyelamatkan arum dan membawa dia kembali turun, meskipun pada akhirnya kita tidak akan sampai puncak cikuray" ucap joni

"Tapi apa yang harus kita lakukan bang??" ucap dika

"Bagiamana kalau kita turun lebih dulu dan kita meminta bantuan pakde Aji beserta warga lain untuk membantu mencari arum, gua yakin mereka jauh lebih paham dengan medan gunung ini" ucap Agus berpendapat

"Gua setuju sih sama pendapat agus, yang lain gimana??" ucap joni

"Kalau kita turun lalu arum sama siapa bang?? Apalagi turun juga kita perlu waktu, kalau mis akita tersesat bagaiamana??" ucap tasya

"Sebelumnya kan kita udah kasih tanda jalan di tiap pohon yang kita lewati, gua yakin saat turun nanti kita ga bakal nyasar" ucap Ari

"Benar kata ari, aku juga lebih setuju kalau kita turun, karena kita ga mungkin bisa kendalikan arum hanya dengan berenam saja" ucap nisa

"Tapi arum kasihan, nanti di sendiran" ucap tasya

"Tapi kalau kita ga bertindak sekarang, kita akan semakin sulit untuk mencari arum" ucap nisa

"Lu yang bisa mutusin bang, lu leader di sini" ucap dika

Joni pun mencoba menampung pendapat dari semua teman, Ia harus bisa mengambil pendapat yang paling baik agar ia bisa menyelamatkan arum segera.

"Oke, gua setuju sama pendapat kalian, lebih baik kita turun dulu sembari kita juga isi logistic yang sudah hampir habis, setelahnya kitab isa minta tolong ke pakde aji dan para warga di sana, gua yakin semakin banyak yang nyari akan semakin mudah juga kita nemuin arum" ucap joni

"Setuju bang" ucap Sebagian besar dari teman-teman joni

Mereka pun kemudian mempersiapkan diri untuk kembali turun ke tempaat awal mereka pertama melakukan pendakian, mereka tidak menghubungi pakde aji sebelumnya sebab ponsep milik mereka tak ada sinyal sama sekali.

Dengan sisa tenaga mereka, mereka pun berjalan pelan sembari memastikan sekeliling siapa tahu arum terlihat di antara pepohonan di sana. Namun mereka tak melihat arum. Mereka pun memutuskan untuk mempercepat jalan agar mereka lekas sampai di rumah pakde aji.

Perjalanan yang mereka tempuh cukup panjang, sebab mereka harus menyisir kembali hutan yang sebelumnya mereka lewati. Dengan persediaan logistic yang semakin berkurang mereka benar-benar mencoba menghematnya, sesekali mereka beristirahat untuk menghilangkan lelah dan setelahnya mereka pun melanjutkan perjalanan kembali.

"Guys semangat, kita pasti bisa" ucap joni mencoba menyemangati

"Iya bang" jawab teman-teman yang lain

Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka pun kemudian sampai di rumah pakde Aji. Pakde aji nampak kaget saat melihat joni dan rombongannya terlihat begitu lesu, ia pun kemudian menyuruh mereka semua untuk beristirahat.

"Kalian pasti sangat lelah, lebih baik kalian istirahat dulu" ucap pakde aji

"Kita ga bisa beristirahat pakde, soalnya arum masih tertinggal di atas" ucap joni

"Kenapa dia ditinggal??" tanya pakde aji

"Kita kehilangan jejak arum, dia berjalan sangat cepat sampai kami pun kuwalahan mengimbanginya" ucap joni

"Yasudah nanti pakde akan minta tolong ke beberapa warga untuk membantu mencari arum aagar dia cepat ketemu" ucap pakde aji

"Terima kasih pakde, maaf karena kami merepotkan pakde" ucap joni

"Sudah, kalian harus pikirkan Kesehatan kalian saat ini, lebih baik kalian semua beristirahat" ucap pakde aji

Joni dan kelimaa temannya pun menurut dengan perkataan pakde aji, mereka pun melepas lelah di teras rumah milik pakde aji.

Bersambung

MALA PETAKA DARAHHAID DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAIWhere stories live. Discover now