Bab 10

38.4K 1.7K 39
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa vote, komen juga Sharenya.

*

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Untuk mendapatkan apa yang kamu cintai, kamu harus terlebih dahulu bersabar dengan apa yang kamu benci.

~Imam Ghozali.

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________


Azalea kini menunduk begitu dalam, kejadiannya sudah lama, tapi kenapa Yulia bisa tau bahwa Azalea pernah keluar di malam hari, dan berakhir pulang bersama Arsyad, hingga sekarang mereka berdua tengah di sidang tepat di hadapan irysa juga Yulia.

"Kamu tau kan hukuman apa yang akan di dapatkan jika melanggar peraturan!"

"Syad, kenapa kamu bisa bersama dengan Azalea malam itu? Kamu tau bahwa sekarang semua santri tengah membicarakan kamu dengan Azalea."

"Bahkan juga ada yang melihat kalian duduk di depan pesantren putri hanya berdua saja! Apa yang selama ini Abi ajarkan kepadamu tidak masuk sama sekali Arsyad!?"

"Itu salahku Abi, maaf karna tidak bisa menahan diri."

Irsya menunduk menahan amarahnya, berkali kali dia beristighfar dengan kelakuan Arsyad.

"Katakan apa yang kalian lakukan?" Tanya Yulia.

"Baiklah, aku akan mengaku Uma, aku yang mengajak Azalea keluar pada malam itu, mengajaknya berbicara di malam hari bahkan hanya berdua saja, memang tidak pantas di lihat, jangan menghukumnya, hukum saja aku."

Azalea membelalakkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, kejadiannya tidak seperti itu, bagaimana jika nanti Arsyad di hukum, Azalea yang tadinya terdiam kini angkat bicara.

"Ustadz Arsyad berbohong!"

"Za, diam!" Perintah Arsyad dengan kepala yang masih menunduk.

"Aku akan jelaskan semua yang terjadi, tidak perlu menghukum orang yang tidak bersalah" Tegas Azalea.

"Ceritakan, agar semua santri berhenti membicarakan kalian berdua."

"Maaf sebelumnya umi, aku keluar dari pesantren dengan alasan kakek ku meninggal, malam itu juga mendukung, di mana bang Keenan ada di depan pesantren sehingga mempermudahkan ku untuk pergi, aku dengan ustadz Arsyad juga bertemu di saat aku akan kembali ke pesantren, itu juga ada kakak ku mas Raka. Awalnya aku juga bingung kenapa ustadz Arsyad bisa bersama mas Raka, ustadz Arsyad sudah meminta mas Raka mengantarkan ku, dengan alasan dia akan naik taksi, kami satu tujuan, jadi kami mengajak ustadz Arsyad pulang bersama."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang