Bab 55

16.4K 1.4K 225
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM. AYIIIII.
Usahakan vote juga komen ya!

*

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمد

*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

“Manusia itu ibaratnya buku kosong, maka dari itu sebisa mungkin, kita harus mengisinya dengan hal yang baik.”

~Arsyaddayyan.

__________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________

Azalea berdiri di pintu luar Ndalem,  di ruang tamu ada begitu banyak sekali orang-orang yang mengerti agama, semua di juluki kiyai, dan anak-anak mereka di juluki Ning, lalu dirinya apa? Azalea tersenyum getir, benar kata Ning Cahya, memang tidak pantas dirinya berada di tengah-tengah mereka.

"Ay."

"Gus Arsyad masuk dulu, aku ada urusan di pesantren Putri."

"Kenapa?"

"Gak papa Gus, cuma aku ada urusan aja di pesantren."

"Jangan pikirkan apa yang tadi Ning Cahya katakan Ay, sudah aku katakan kepadamu, kita di setarakan, maka dari itu kita di persatukan."

"Bukan begitu Gus, aku sudah melupakan semua tentang kejadian itu."

"Ayo masuk."

Azalea menggeleng. "Sepertinya di dalam sedang membahas sesuatu yang penting, Gus Arsyad harus ada di sana, aku akan cepat kembali, hanya sebentar."

"Syad, kemari" panggil Irsya, membuat Arsyad mengangguk.

"Nah, jangan pikirkan aku, Gus Arsyad masuk."

"Tapi Ay."

"Gus?"

"Cepat kembali setelah urusan kamu selesai di pesantren Putri."

"Iya."

****

Arsyad kini duduk di samping Irsya, semua orang ada, kecuali Azalea yang merasa dirinya tidak pantas berada di samping mereka.

"Di mana Azalea Syad? Kenapa istrimu tidak kesini?" Yulia mencari keberadaan Azalea, namun ternyata menantunya itu tidak ada.

"Istriku, dia ada urusan di pesantren umma, mungkin sebentar lagi dia datang."

"Abi mengatakan kepada Kiyai Wahyu bahwasanya pesantren ini butuh guru atau ustazah untuk mengajar kelas 3 salafiyah Syad, kebetulan Cahya di pesantrennya sendiri sudah biasa mengajar kelas 3 salafiyah, Abi meminta tolong kepada Cahya, Alhamdulillahnya Cahya sendiri setuju, kiyai Kholik, kiyai wahyu juga setuju, bagaimana dengan kamu?"

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang