Bab 39

30.8K 1.8K 55
                                    

Assalamu'alaikum.
DI FOLLOW TERLEBIH DAHULU  YA: @Zhaylalhedy

*
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمد
*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ketika kamu sudah merasa lelah, menangislah dan ceritakan semuanya kepada sang pencipta.”

~arsyaddayyan.

______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______________

Di kelas terlihat semua tengah fokus pada kitab mereka masing-masing, tidak ada satu santriwati pun yang terdengar berbicara atau hanya sekedar berbisik. Azalea memanyunkan bibirnya melihat lekat kitab yang di pegangnya, dia tidak tau harus bagaimana, apalagi besok ujian. Walau sudah setahun dirinya menyantren, Azalea masih saja tidak mengerti caranya memaknai kitabnya dengan benar.

"Bismillah naik kelas," ucapan pelan itu terdengar dari arah Okta, di mana gadis itu duduk di sebelah kanan Azalea.

"Ta, ujiannya kayak ujian biasa, kan? Kayak di sekolah dasar, pakek kertas ujian? Pakek bahasa Indonesia kan?" Bisik Azalea sehingga hanya Okta saja yang mendengar.

"Bukan bahasa Indonesia Za, eh Ning. Tapi bahasa Arab."

"Loh, aku belum ngerti, gimana kalo aku gak naik kelas?" Tanya Azalea sangat pelan kepada kedua temannya.

"Kan ada suamimu Ning, belajar terlebih dahulu kepada Gus Arsyad."

Azalea beralih melihat kearah Elvira yang kini duduk di sebelah kirinya. "Kan beda, gimana kalo Gus Arsyad gak ngerti?"

"Masyaallah Ning, Gus Arsyad itu udah ahlinya, pelajaran kayak gini mah, kata Gus Arsyad, kecil!"

Azalea mengangguk. "Waktunya cuma satu malam loh, mana ngerti nanti aku Ta, Vir. Gegara sering tidur pas ustazah Namira ngejelasin jadi gak ngerti, kan."

"Lagian kamu sih Ning," jawab Okta sembari tertawa.

"Kata Gus Irsya kalo ngantuk pas lagi pelajaran itu, berarti ada setan yang godain kita."

"Iya, biar Ning Aza malas buat belajar agama. Jadi bagaimana pun caranya kita harus menepis rasa kantuk itu" Elvira menepuk pelan pundak Azalea. "Sebenarnya kita sama loh Ning, suka tidur di kelas"

"Aku juga loh, pantesan dulu kita gak naik kelas ya, Vir."

Azalea tertawa renyah, bahkan membuat santri lainnya melihat kearahnya sinis, walaupun Azalea istri Gus Arsyad, dia harus mengerti keadaan santri lainnya yang tengah fokus belajar.

"Elvira, Ning Aza, Okta. sudah bicaranya?" Namira berdiri dari duduknya, sedari tadi dia mendengar suara dari arah ketiga santri, yang tak lain salah satunya adalah Azalea. "Ingat, besok ujian."

ARSYAD DAYYANWhere stories live. Discover now