Bab 54

21.9K 1.5K 173
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM. AYIIIII.
*
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمد

*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bukan mendekati ciptaannya, tapi dekati penciptanya.”

~Arsyaddayyan.

_______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_______________

Para santriwan juga santriwati pagi ini terlihat begitu sibuk, pesantren akan melakukan Tahlil memperingati wafatnya pemilik pesantren ini, tentu akan ada banyak tamu, juga alumni santri yang sudah keluar dari pesantren Al-Islah ini.

"Syad, kamu mau ke makam Kakek?"

"Iya, umma."

"Bawa istrimu."

"Iya umma, saat tau aku akan kemakam Kakek, istriku sangat bersemangat untuk ikut."

"Sekarang ada di mana Aza Syad?"

"Ada di pesantren Putri umma, katanya mau mengambil bunga."

Yulia mengangguk, menghampiri Arsyad lalu mengelus lengannya.
"Ketika kembali jangan panggil Abi mu."

Kali ini Arsyad yang mengangguk, seperti biasa ketika hari di mana kakeknya meninggal, pada hari itu, Irsya tidak akan keluar kamar seharian.
Sedangkan Arsyad lebih memilih berada di makam sang kakek hingga petang.

"Aku izin pergi ya, umma" Arsyad meraih pelan tangan Yulia, lalu menciumnya.

"Hati-hati di jalan, jaga juga istrimu."

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

****

Arsyad berdiri tersenyum, di depan gerbang pesantren Putri, melihat bagaimana Azalea kini tengah membantu memasangkan bunga di setiap sudut pesantren.

"Ning, kayaknya itu Gus Arsyad deh" ucap santri yang kini menunjuk kearah gerbang pesantren.

Azalea melihat kearah gerbang itu, benar saja, di sana sudah ada suaminya yang tersenyum kepadanya.

"Oh, iya. Aku kesana dulu ya Gina, tolong di teruskan."

"Iya, Ning."

"Maaf merepotkan, Gina."

"Gak papa Ning, ini udah tugas kami."

"Kalo sulit, bisa minta bantuan sama Kanna, atau Elvira."

"Iya Ning."

ARSYAD DAYYANWhere stories live. Discover now