11 || SAH

13.4K 731 7
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Penyesalan itu cuma di Epilog
Kalau di awal itu namanya Prolog

Zil—

—Zil—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Udah... jangan kelamaan ngaca! yang namanya pengantin 'kan selalu tampan." sindir Qisti kepada seorang pengantin pria yang masih bercermin setelah memakai pakaian pengantinnya.

Hari ini adalah hari tersial dalam sejarah kehidupannya. Menikah dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal, gimana coba? trus setelah nikah mau ngapain?

"Nggak undang pacar lo gitu ke acara pernikahan lo." tanya Qisti yang tentunya sebuah sindiran pedas untuk Aishan.

"Ck, diem lo!" marah Aishan sambil mengacak-acak rambutnya.

Aishan benar-benar frustrasi, seakan hari ini dirinya sudah layak menjadi pasien RSJ. Oh ayolah! gimana caranya dia bisa menghindari pernikahan ini. Di satu sisi ada Ayah Malik yang mengancam akan mencoret namanya dari kartu keluarga, dan di sisi lain ada Listia, gadis yang sudah ia garis bawahi untuk menjadi istrinya nanti, tapi sekarang....

Ternyata bukan harapannya saja yang pupus, tapi keberanian juga. Jangankan menemui Listia dan mengatakan kebenaran sepahit ini, mengetik chat saja seakan jarinya sudah mati rasa.

"Kan udah gue bilang, pilihan sendiri itu belum tentu jodoh, udah mendingan lo siap-siap sekarang! semua orang pada tungguin lo di luar!"

Aishan masih terdiam. Sepertinya dia tidak menghiraukan apa yang Qisti katakan tadi.

"Lo mikirin apa lagi sih? soal mahar 'kan udah di tanggung sama kakek, jarang-jarang lho, ada yang seberuntung itu. Lagian nunggu beberapa jam lagi lo bakalan SAH jadi suami orang, emang lo masih berniat buat kabur?"

Aishan menatap tajam sepupunya yang dari tadi ngomel-ngomel nggak jelas, nggak ngerti apa, orang lagi stress?

"Lo bisa diem nggak? mendingan lo keluar sana! keluar!" usir Aishan.

"Iya iya, gue keluar...."

"Eh, bentar, lo ... udah belajar cara ngucap ijab qabul belum?"

***

Pernikahan bukanlah sebuah akhir, tapi titik awal untuk menuju sebuah perjalanan yang panjang. Tapi bagaimana cara mengarungi perjalanan sepanjang itu jika sepasang suami-istri tidak saling kenal apalagi cinta.

Ais & Syi [Revisi]Where stories live. Discover now