19 || Takut Suntik

12.2K 649 11
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Kalian darimana saja? kok pulangnya baru jam segini? Bunda khawatir lho."

Jelas, bagaimana seorang ibu tidak khawatir, kedua putrinya baru saja sampai ke rumah saat matahari hampir terbenam. Sudah dari tadi Bunda Ayra mondar-mandir di depan pintu untuk menunggu kepulangan mereka.

Sekarang Bunda Ayra menyuruh keduanya masuk dan beristirahat sejenak di sofa ruang tamu.

"Kalian nggak kenapa-kenapa 'kan?" tanya seorang Ibu.

"Nggak papa kok, Bund." jawab Afra. Sementara Qisti sudah sedari tadi tersenyum-senyum sendiri. Bunda Ayra sama Afra langsung mengernyit heran ngelihatnya.

"Qisti!" tegur Bunda Ayra yang membuyarkan lamunannya.

"I-iya, Bund?"

"kok kamu senyam-senyum gitu? ada apa, hm?"

"Nggak, nggak ada apa-apa, Qisti ... ke kamar dulu ya, mau mandi." ralat Qisti dan langsung pergi dari sana.

Sekarang Qisti sudah berada di kamar dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Dengan luluasanya Qisti merentangkan tangannya dan lagi-lagi ia tersenyum sendiri.

Pria tadi.

mungkin gara-gara pria tadi, Qisti langsung berubah menjadi orang gagal waras seperti ini. Ia terus menatap langit-langit kamar lalu membayangkan seolah pria itu berada di sana.

Oh, Ayolah! aura seperti apa yang dimiliki pria itu? Kenapa seorang Aisyah Qistina Hanum harus secangar-cengir ini? Bukan hanya senyumannya, tapi tatapan pria itu saja sudah mampu mengetuk pintu hatinya.

Flashback On:

"Eh tunggu! nama anda siapa?"

Pria itupun berhenti dan menatap kembali ke arah mereka.

"Oppa kok main pergi aja, padahal Afra 'kan belum kenalan sama Oppa," rengek seorang gadis kecil. Pria yang tadinya di sangka sombong dan jutek, kini pun terkekeh dengan lontaran Afra.

Deg!

Qisti yang melihat senyuman dari pria itu, refleks memegang dadanya dimana jantungnya kini mulai bersenam tak beraturan.

'Jantung aku? nggak boleh Qisti! mungkin itu suami orang.' batin Qisti.

Pria tadi pun mendekati Afra dan berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil itu.

Ais & Syi [Revisi]Where stories live. Discover now