BODYGUARD SLEBOR [R21+]

1. SORRY.. BOSS!!

*Halo semua....*

Here comes new story 'BODYGUARD SLEBOR'

Sebelum membaca cerita ini, aku sedikit ingin memberitahukan bahwa cerita ini adalah side story dari cerita Test_Pack yang menceritakan kisah cinta Bruno, sahabatnya Sean yang super ceroboh dan bloon. Jadi, buat kalian yang mengikuti cerita Test_Pack pasti ga asing sama nama beliau yang kata Sean namanya mirip seperti nama monyet ini wkwk. Ceritanya ga kalah seru dari Sean dan Jojo Kok. Semoga terhibur ya... Check this one out!!!!
_______________________________________________________

Namanya Bruno. Alasan orangtuanya memberi nama Bruno bukan karena terinspirasi dari nama monyet, tapi karena mereka mengidolakan artis Amerika Serikat bernama Bruno Mars di saat kelahiran Bruno sembilan belas tahun yang lalu. Usia Bruno saat ini adalah sembilan belas tahun.

Bruno adalah secuil dari milyaran penduduk di planet bumi ini yang sedang berjuang untuk mengadu nasib di ibu kota. Bruno terlahir dari keluarga yang tidak berada. Bruno adalah anak kampungan yang sangat lugu, memiliki tubuh kekar, tinggi, bodoh dan sedikit ceroboh. Bruno harus berkuliah sembari bekerja untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan hidupnya dan untuk membiayai pengobatan sang adik yang menderita penyakit thalassemia. Bruno bahkan baru saja mengenal hape android hadiah dari adiknya hasil dari menabung. Bruno memiliki adik cowok yang sangat tampan, namun penyakitan bernama Kalka.

Hari ini, Bruno dipecat dari pekerjaannya lagi. Dia tidak sengaja memecahkan piring saat mencuci piring di restoran tempatnya bekerja. Bossnya mengatakan ini adalah piring ke seratus yang sudah Bruno pecahkan selama Bruno bekerja. Karena kecerobohannya ini, terpaksa Bruno harus di-PHK.

Bruno harus rela menahan lapar selama seharian penuh karena keterbatasan uangnya demi uang kuliah dan pengobatan sang adik. Bruno kemudian menaiki sepeda motornya untuk menemui sahabat karibnya di rumah barunya. Ngomong-ngomong, sahabat Bruno ini adalah seorang cowok spesial yang sudah menikah dan telah memiliki seorang anak dari hasil pernikahannya sendiri. Sahabat Bruno ini bisa mengandung dan bisa melahirkan meski dia seorang laki-laki. Namanya, Sean.

Sesampainya di rumah Sean, Bruno disuguhi raut wajah masam Sean begitu sahabat karibnya itu membuka pintu. Sepertinya dia sedang ada masalah dengan suaminya. Pemandangan Sean yang tengah membukakan pintu sembari menggendong Nakoa, anaknya yang baru berusia satu tahun itu adalah hal pertama yang membuat stress Bruno seketika menghilang. Bayi lucu yang baru belajar berjalan dan tumbuh gigi itu terlihat imut saat tersenyum ataupun tertawa.

"Lo dipecat lagi?" tebaknya begitu saja, dan tebakan itu memang benarlah adanya. Bruno mengangguk lesu, lalu mengambil alih Nakoa untuk digendongnya.

"Masuk. Dan jangan ngerepotin gue, ya? Kerjaan gue banyak," keluhnya.

Bruno kemudian masuk dan mengikuti langkah kaki Sean menuju sofa, lalu duduk di sofa memangku Nakoa tanpa menunggu perintah dari Sean.

"Apa lo udah makan?" Sean bertanya penuh selidik pada Bruno. Bruno terpaksa mengangguk karena sesungguhnya ia berbohong. Sean tanpa permisi meraih dompet Bruno dari saku celana dan dengan lancang membukanya. Saat menyadari dompet Bruno kosong, ia mendengus.

"Udah makan darimana? Gue denger perut lo daritadi keroncongan. Terus, ini dompet lo juga kosong," gerutu Sean. Ia lantas menatap tubuh Bruno dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Tubuh lo ini sebenarnya layak jadi foto model, tapi muka lo kurang cakep. Lo ingat Abang tiri gue Segara, 'kan? Bang Gara bisa saja membantu lo menjadi seorang foto model. Tapi, lihat!! Tangan kaki lo bulukan kaya tukang gali lobang. Lowongan kerja yang gue tahu cuma foto model doang soalnya." Sean mengomentari fisik Bruno yang tidak standar untuk menjadi seorang foto model.