10. SELAMAT TIDUR BOSS

1.5K 49 0
                                    

Bruno barusaja mengantarkan Evan memeriksakan kandungannya karena tadi pagi sempat mengalami pendarahan. Bersyukurlah mereka setelah mengetahui bahwa si jabang bayi baik-baik saja. Bruno yang sedang mengantrikan obat di bagian farmasi dikagetkan dengan kedatangan beberapa wartawan beserta kameramennya yang tengah  mengerubungi Evan.

Bruno yang menyadari hal itu bergegas berlari ke arahnya dengan seplastik resep obat yang dibawa di tangannya. Belum juga kaki Bruno sampai di tempat Evan berdiri untuk menyelamatkannya, rombongan wartawan itu seketika menghujani Evan dengan berbagai macam pertanyaan seputar tentang kehamilannya.

Evan yang sedang duduk di bangku tunggu hanya terdiam bingung atas pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan para wartawan itu. Sorot-sorot kamera yang langsung terarah padanya membuatnya terpaksa menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

"Kak Evan, bisa kami konfirmasi sebentar seputar tentang kehamilannya? Apa benar Kak Evan memiliki rahim dan sekarang sedang hamil?"

"Kak Evan, benarkah Kak Evan hamil karena kecelakaan? Siapa Papa dari bayinya Kak?"

"Bukankah sesuatu yang aneh karena Kak Evan laki-laki dan bisa hamil? Apa kata dokter tentang kehamilan Kak Evan?"

"Mungkinkah dulu Kak Evan adalah seorang perempuan dan menjalani operasi kelamin menjadi laki-laki hingga sekarang memiliki rahim dan bisa hamil?"

"Apakah Kak Evan memiliki rahim sejak lahir?"

"Pacar Kak Evan siapa Kak? Apa bayi dalam kandungan Kak Evan itu anak pacar Kak Evan?"

"Kami akhir-akhir ini pernah melihat Kak Evan sempat jalan bareng dengan Kak Damian. Apa antara Kak Evan dan Kak Damian ada hubungan spesial?"

"Apakah pacar Kak Evan dari golongan artis atau pengusaha? Apa itu Kak Damian?"

Suara-suara pertanyaan yang dilontarkan para wartawan itu terdengar bersahut-sahutan hingga membuat kepala Evan semakin terasa pusing. Bruno yang bertugas sebagai bodyguard seketika datang menyibak kerumunan itu dan berusaha mengusir mereka semua.

"Sudah ya... Mbak.. Mas... Boss saya ingin istirahat," ucap Bruno tegas membantu Evan untuk berdiri.

Evan tidak begitu jelas melihat wajah para wartawan itu karena seluruh tubuhnya bergetar seperti sedang mengalami trauma. Evan terlalu syok, panik, bingung, dan ketakutan. Cowok tampan itu masih menunduk dalam menyembunyikan wajahnya karena sebagian dari mereka ada yang tanpa permisi mengambil fotonya. Bruno dengan sigap menyembunyikan wajah Evan di dadanya dengan menutupinya menggunakan jas bodyguard yang dikenakannya.

Para wartawan itu masih tetap mengejar mereka sampai di dekat mobil. Bruno lekas membukakan pintu mobil untuk Evan dan membimbingnya masuk ke dalam. Bruno kemudian menyusul memasuki mobil melalui pintu kemudi.

"Tolong berikan informasi kepada kami Kak. Bekerja sama lah dengan kami. Maka Kak Evan akan bebas menjalani aktivitas Kak Evan seperti biasa karena kami berhenti mengejar-ngejar Kak Evan. Kami hanya membutuhkan klarifikasi atas berita itu Kak. Benar atau tidak?Apa yang Kak Evan lakukan di rumah sakit tadi? Apa Kak Evan menemui dokter kandungan?" Satu dari wartawan itu tampak ngotot. Bruno lekas menyalakan mesin mobil dan mulai melajukannya.

"Berita ini sudah menyebar luas di seluruh indonesia Kak. Bekerja sama lah dengan kami." Suara wartawan yang lain tak kalah terdengar sambil nekat berlari mengejar mobil.

Bruno tetap melajukan mobil tak peduli para wartawan itu berteriak dan memanggil-manggil nama Evan. Evan masih tampak gemetaran karena masih ketakutan. Bruno yang menyadari hal itu bergegas menggenggam tangan Evan menggunakan satu tangannya, sementara tangan yang lain mengendalikan kemudi.

BODYGUARD SLEBOR [R21+]Where stories live. Discover now