Chapter 8

864 16 0
                                    

Warning 🔞⚠️

Dosa ditanggung masing-masing🌚

.

.

.

.

.

Suara berat nan serak Nicholas terdengar begitu liar di telinga Shaira. Lidah basah pria itu terasa panas di sana. Namun, Shaira tetap berusaha untuk menolak kenikmatan yang Nicholas janjikan. Ia masih ingat betul pria yang menindihnya itu adalah orang yang telah membawa putranya pergi. Orang yang patut dirinya benci.

"Ahhh pergiiih! Berhenti ahku mohon, hiks!"

Nicholas menurunkan jelajahan mulutnya. Ia mengecup leher Shaira. Semakin turun hingga ia dihadapkan pada hidangan yang terlihat begitu menggiurkan. Dada bulat Shaira seolah menantangnya untuk segera ia lahap.

Jakun Nicholas naik turun. Kerongkongannya terasa serat tiba-tiba. Kendati demikian, ia menjulurkan lidahnya. Mengelitik puncak sewarna mawar merekah milik Shaira hingga membuat sang empunya merasa pening.

Shaira menutup matanya rapat-rapat. Punggungnya melengkung menawari Nicholas untuk semakin menjamah dadanya. Shaira sudah sepenuhnya melupakan kebenciannya. Lidah panas nan basah Nicholas telah berhasil merenggut kesadarannya. Dirinya pasrah, menyerah pada Nicholas.

"Aahhhh," desah Shaira.

Tangan mungilnya beralih meremas rambut hitam lebat milik Nicholas. Sementara pria itu masih sibuk mempermainkan puncaknya yang menegang sempurna karena ulahnya.

"Aaaahhhh, aaku aah!"

Nicholas menyeringai. Ia suka sekali mendengar desahan frustasi Shaira. Nicholas tidak tahan. Tangannya menjamah apapun yang bisa dirinya jangkau. Mulutnya mengulum, menggigit, lalu menjilat dada Shaira bergantian. Nicholas tidak ingin melewatkan apapun. Dirinya mabuk dan candu.

"Sebut namaku, Shaira! Nicholas," titah Nicholas disela-sela kulumannya.

"Aaahhh, Nicholas! Ku mohonnn aahhh!" Sadar tidak sadar Shaira menuruti keinginan Nicholas. Ia nyaris gila menghadapi sentuhan pria itu.

"Aku menyukainya, Sayang!" seru Nicholas.

Tangan kanannya semakin turun membelai tubuh Shaira. Ia mengusap pelan paha dalam perempuan itu sebelum menyentuh secara sensual celana dalam yang sudah basah milik Shaira. Ia menarik kasar hingga benda segitiga itu terlepas sempurna.

Nicholas menyentuh lembah surgawi yang telah lembab itu dengan jemari panjangnya. Memainkannya hingga sang empunya hanya bisa merintihkan namanya. Punggung wanita itu semakin melengkung, tangannya semakin meremas rambut hitam Nicholas yang terasa halus di telapak tangannya.

'Sial! Kau terasa begitu rapat, Shaira!' batin Nicholas. Otaknya meradang karena gairah yang sudah membubung tinggi.

"Aku menunggumu, Shaira. Lepaskan!"

"Aaaahhhh Niccho aah!" erang Shaira ketika sesuatu terasa menghantamnya dengan kenikmatan hingga dirinya lemas. Tubuhnya bergetar hebat. Shaira menggigit bibir bawahnya untuk menyalurkan kepuasannya atas permainan jari jemari Nicholas yang begitu lihai.

Terjerat Gairah Tuan Harvey Where stories live. Discover now