Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part menanyakan belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆
.
.
.
.
.
.
.
Rasa yang sama dengan jarak dan
masa sebagai penghalangnya
"Paman, besok kan aku sudah sekolah tapi Ayah sama Bunda kok belum jemput?"
Andra menghentikan aktivitasnya yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya. Memang besok ponakannya itu akan masuk sekolah memasuki semester 2. Sang empu tak tahu alasan Ayahnya mengirim dirinya ke sini, namun apa boleh buat bahwa salah satu alasannya adalah
"Kamu akan sekolah di sini, kepindahan kamu sudah diurus sama Ayah kamu. Tinggal besok menjadi murid baru di Greatest School. Sekolah para abangmu dulu" ucap Andra dalam satu tarikan napas
Cilla menatap tak percaya ke arah paman Andra, bukan lagi katanya tapi memang begitu nyatanya.
"Persiapkan diri kamu, segala kebutuhan sudah Ayahmu sediakan. Besok paman yang akan mengantar kamu" lanjut Andra lembut
Cilla mengangguk kemudian menatap paman Andra yang tersenyum ke arahnya.
Pupus sudah harapannya untuk kembali sekolah di SMK 2 Nabastala dan melihat mantan kakak pembimbingnya di sekolah. Eh-
"Nggak-nggak" gumamnya sembari menggelengkan kepala
"Apa yang nggak?" tanya Alec yang baru datang dan melihat sepupunya itu menggelengkan kepalanya
"Eh- nggak papa kok bang" elaknya yang membuat Alec memicingkan matanya
"Yang bener?"
"Aa, gwenchana"
Peft
Alec menahan semburat tawa yang hampir menggema. Ternyata adik sepupunya ini sudah tertular virus viral. Masih berusaha menahan tawa, namun ternyata itu sia-sia karena melihat Cilla yang menatapnya dengan mata bulat polos.
"Hahaha, you so cute" ucap Alec yang malah membuat Cilla menatap kesal
___
Indonesia
Hari pertama masuk, seluruh siswa-siswi dan guru mengikuti apel pagi. Pembina apel pada kesempatan kali ini adalah bapak kepala sekolah dan untuk petugas upacara adalah campuran antara anggota osis dan rohis.
Apel kali ini juga sebagai pemberitahuan mengenai ketua osis dan rohis periode tahun ini dan tahun depan. Pemimpin upacara adalah Zeyn sedangkan pemimpin barisan paling kanan adalah Vitore. Ini tugas terakhir angkatan mereka.
Bapak kepala sekolah meminta kepada ketua dan wakil ketua dua organisasi untuk maju ke depan lalu memberikan sebuah medali kepada mereka.
Tepuk tangan dan sorakan ria datang dari berbagai penjuru lapangan. Suasana yang tak panas pun membuat mereka berdiri tanpa mengeluh.
"Sebelum bapak tutup amanatnya, jika tadi ada berita bahagia maka dengan berat hati sekarang ada berita yang kurang menyenangkan. Meski bukan berita duka tapi kita kehilangan." ucap bapak kepala sekolah yang membuat siswa-siswi berbisik-bisik
"Hari ini tanggal 2 Januari 2024. Seorang siswi kelas 10 Akuntansi 3/kelompok 3 sudah tidak lagi bersekolah di SMK 2 Nabastala. Dia pindah sekolah karena suatu alasan. Yang terpenting kepindahannya bukan karena alasan yang negatif atau tidak baik. Ini murni dan memang ada alasan tertentu." lanjut kepala sekolah yang membuat mereka mengangguk paham
YOU ARE READING
Mengalah? Gak papa (END)✔
General Fiction"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Mengalah? Gak papa" Mungkin masih ada teks yang masih menggunakan Keluarga Harsa, jadi mohon dimaklumi...
