Bab 5

1.9K 403 125
                                    

"Ancamanmu tidak berlaku untukku."

"Jangan nyecel ya Kana mau pulang."

"Pulang sana."

"Kana pulang nih."

"Pulang saja tidak ada yang melarangmu."

"Nanti Miu tidak akan dengal "Miu biji bunga matahali datang."

"Terlalu banyak alasan, mau pulang ya pulang saja."

"Tapi bagaimana kalau becok Kana mati?"

"Apa sih! Bocil kurang se ons."

"Kana cumpahin Miu kecelek cabe."

"Sudah salah masih berani kasih sumpah padaku."

"Cemoga hali Miu cenin telus."

"Dih masih lanjut."

"Makanya kupacin Kana kwaci."

"Kau bilang mau pulang, minta kupas Mamimu sana, kau pikir aku mesin giling."

Kana tau di mana letak pisau dan gunting, dia mengambil gunting lalu membuka bungkus kwaci dan kembali duduk di samping Mew.

"Kana juga bica kupas cendili."

Anak itu memasukan beberapa butir kwaci ke dalam mulutnya.

"Salah!"

"Bialin, Kana kunyah dulu yang lembut."

"Kau mau muntah lagi seperti kemarin? Ayo keluarin!" Mew menaruh tangannya di depan mulut Kana agar Kana mengeluarkan kwacinya di atas tangannya.

"Ayo lepehin kwacimu."

Kana membuang wajahnya  dia tetap mengunyah kwacinya dengan santai.

"Lepehin Kana!"

"Tidak mau!"

"Lepeh atau aku cubit ginjalmu."

Kana tetap membuang wajah tidak mau mengeluarkan kwacinya. Mew pun akhirnya geram dan mencengkram kedua pipi Kana.

"Keluarkan!"

"Cuih...!" Kana membuang sepahan kwacinya di tangan Mew.

"Kau bisa tersedak makan sebanyak ini."

"Habisnya Miu tidak mau kupacin kwacinya."

"Kau tidak lihat aku sedang makan? Selalu saja menggangguku di saat aku sedang makan."

"Ya cudah Kana maem cendili aja."

Mew mengambil bungkus kwacinya lalu dia jauh kan dari Kana.

"Tunggu aku selesai makan."

"Jadi Miu kupacin?"

"Hemm."

"Ok Kana tunggu."

"Awas saja kalau kau nunggu sampai ngompol, akan aku sunat tititmu sampai habis."

"Kana tidak akan ngompol lagi Miu, Kana janji, nanti Kana kalau main mau pakai pampec."

"Kau sudah besar sudah 3 tahun harusnya kau sudah pandai pipis di kamar mandi."

"Iya,,iya nanti Kana ke kamal mandi."

Setelah makan, Mew mengumpulkan satu demi satu biji bunga matahari di atas piring kecil dan bocah kecil tersebut memakan kwaci sambil bermain Game menggunakan ponsel Janny.

"Sudah habis kwacimu."

"Habis?" Kana menoleh ke piringnya dan benar saja kwaci di piring sudah tidak ada.

K W A C I  [End]Where stories live. Discover now