Bab 15

1.8K 383 132
                                    

Kana malas melihat keakraban Mew dan Aom dia memutuskan untuk pulang ke rumah ya.

"Mam?"

"Apa?"

"Minggu depan Kampus akan mengadakan kemping, Kana mau ikut."

"Pergilah!"

"Nanti Mami bayar biayanya ya?"

"Iya, memangnya berapa?"

"Kana juga belum tau tapi Mami siapkan juga ya saku Kana, Kana lagi malas minta pada Mew."

"Kenapa? Kau bertengkar dengan Mew?"

"Tidak! Karena Mew tidak izinkan Kana pergi."

"Iya nanti Mami yang bayar, kau mau makan tidak? Hari ini Mami masak."

"Nanti saja lah Mam, Kana mau mandi."

Kali ini Kana akan pergi tanpa izin dari Mew, dia juga butuh privasi untuk bersenang-senang bersama temannya.

"Mew, apa kau sudah punya kekasih?"

"Tidak, aku tidak sempat pacaran."

"Kenapa? Padahal kau ini tampan."

"Tampan? Kau adalah wanita pertama yang bilang aku tampan."

"Memangnya kau tidak pernah bercermin jika wajahmu sangat tampan, harusnya kau sudah punya banyak mantan."

"Hidupku sudah di sibukan oleh biji kwaci jadi aku tidak pernah sempat untuk mencari pacar, anak itu sangat aktif dia tidak boleh lepas dari pandangan mataku."

"Maksudmu Kana?"

"Iya!"

"Kenapa dengannya, dia sudah dewasa biarkan saja dia bergaul seperti anak muda pada umumnya."

"Umum yang mana, anak muda jaman sekarang pergaulanya tidak benar."

"Tergantung anaknya kalau kau terlalu dekat dan mengekangnya justru terlihat aneh terlebih kalian bukan saudara kandung."

"Aneh bagaimana? Aku rasa wajar saja jika aku menjaga dia."

"Aku justru melihat kau yang di jaga olehnya, dia terlihat sangat posesif padamu, apa dia Gay?"

"Aow, jangan bicara seperti itu aku tidak suka ada orang yang menghinanya."

"Tapi jika kalian selalu terlihat seperti itu, orang lain pun pasti akan menilai sama, saran aku sedikit jaga jarak dengannya, bukan kah kau tidak mau ada orng yang menghina Kana, aku saja orang baru melihat kalian seperti itu."

"Karena kau orang baru jadi kau tidak tau bagaimana hubunganku dengan Kana, semua orang di komplek ini tau Kana dan aku memang sudah rapat sejak kecil."

"Aku hanya mengingatkan saja, selebihnya terserah kau."

"Aku mau panggil Kana dulu, dia belum makan sejak siang."

"Aku lihat tadi Kana keluar."

"Kapan?"

"Tadi waktu kita sedang di dapur."

"Kau lihat dia?"

"Iya aku lihat dia, kenapa panik bukan rumah dia hanya di depan sana saja."

"Dia belum makan. Nanti kalau Mamaku tanya bilang saja aku ke rumah Kana."

"Tapi Mew, kita kan mau makan."

"Duluan saja."

Mew pergi ke kamarnya dan benar saja Kana sudah tidak ada di atas ranjang. Mew pun pergi ke rumah Kana untuk memastikan Kana memang pulang ke rumahnya. Mew langsung masuk ke kamar Kana dan terdengar suara kucuran air dari dalam kamar mandi.

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang