Bab 31

1.7K 448 135
                                    

Keesokan harinya.

"Kana aku datang."

"Smith kenapa kau ke sini?"

"Aku bawa makanan untukmu, aku takut kau belum makan."

"Tapi aku tidak ingin makan."

"Kau di sini sedang jaga Phi Mew jangan sampai kau sakit, Bayi yang ada di dalam perutmu juga butuh makan."

"Simpan di sana dulu, nanti aku makan, aku mau bersihkan tubuh Mew dulu."

"Mau aku suapi, kasian Bayimu pasti lapar."

"Tidak Smith, aku akan urus Daddy bibit Kwaci dulu setelah itu baru urus perutku."

"Mana bisa begitu biar adil kau urus Mew dan aku urus kau dan Bayiku."

"Apa! Bayimu?"

"Bayi kau dan Phi Mew maksudku."

"Aku mau ambil air dulu untuk mandikan Mew."

"Biar aku saja, kau kan sedang hamil tidak boleh angkat yang berat-berat."

"Walau pun aku hamil tapi aku ini Pria, aku sanggup melakukan apa pun."

"Aku tau, tapi biar aku saja kau di sini saja jaga Phi Mew."

"Ok baiklah kalau begitu terima kasih."

15 menit kemudian.

Kana sedang membersihkan tubuh Mew, sepertinya selama Mew di rumah sakit tidak ada satu orang pun yang memandikan Mew.

"Kau tidak mau pulang Smith?"

"Aku mau menemanimu takut kau bosan."

"Aku bersama Mew bagaimana bisa bosan."

"Tapi phi Mew tidak bisa di ajak bicara"

"Mungkin dia bisa mendengar."

"Semoga saja dia bisa mendengarmu, apa kau sudah bicara padanya kalau kau sedang mengandung anaknya."

Kana menggeleng.

"Kenapa? Dia harus tau kalau kau sedang mengandung anaknya."

"Untuk apa? Mew tidak perlu tau, saat dia bangun nanti aku akan pergi sesuai ke inginan ke dua orang tuanya."

"Bukan rumah kalian berhadapan?"

"Aku tidak akan pulang ke rumah Mamiku, aku tidak mengerti dengan mereka semua, Mamiku juga pasti tau kalau Mew belum meninggal tapi dia juga menyembunyikan ini dari ku."

"Apa mungkin ini karena Phi Mew juga, dia tidak ingin kau tau kalau dia sedang sekarat."

"Aku tidak tau Smith, hanya saja sekarang aku paham, aku bukan orang yang di inginkan."

"Tidak apa-apa Kana, setidaknya kau bisa menciptakan duniamu sendiri, jaga baik-baik Bayimu dan berbahagialah bersama anakmu nanti."

"Akan aku lakukan."

"Aku akan selalu menjadi sahabatmu."

2 jam kemudian.

"Jam besuk kita sudah habis, ayo kita keluar dan lebih baik kau pulang saja ke rumah agar bisa istirahat di rumah."

"Aku akan di sini sampai Mew bangun."

"Kana aku khawatir padamu."

"Tidak perlu mengkhawatirkanku, sudah aku bilang aku baik-baik saja. Aku ingin minta tolong padamu."

"Apa?"

"Bisa kau ambilkan baju ganti untukku?"

"Berarti aku harus ke rumahmu?"

K W A C I  [End]Where stories live. Discover now