🌟 MB • Seorang Jalang?! 🌟

6K 284 0
                                    

Hai guys, balik lagi sama aku hehe

Kalau ada typo tandain aja ok

Harap maklumi klo ada kata-kata salah

Jangan lupa untuk VOTMEN

~happy reading~

•••

Chapter sebelumnya....

" HOREEE DADDY, " darren

" ASIK, DADDY SAMA BUNA AKAN BERSATU, " eca

Ucapan kedua adek nya membuat kakak berada di sisi mereka menatap tajam, ia tak menginginkan daddy lagi.

" Sudah lah,jangan di pikirkan, " tegas varez kepada ares.

" Baiklah, ayo bermain lagi, " ajak ares kepada adik-adik nya.

Kemudian, mereka berlalu pergi dari sana ke ruang tamu lagi agar tidak menimbulkan buna dan grandma sedang berbicara serius.

Di dalam ruangan tersebut, Al memeluk bia yang masih menangis tersedu-sedu tapi berbeda dengan hati nya.

Ia merasa senang bukan kepayang, karena dia akan menikah dengan cogan bukan dia saja yang merasa senang tapi abang el juga.

Bang el yang berada di sekolahan pun memutuskan untuk bolos, kawan-kawannya melihat itu hanya mendengus kala di tinggalkan bos nya.

Di perjalanan, ia tersenyum bahagia karena sang daddy akan menikah dengan buna angkat tetapi ia tidak tau kebenarannya.

Tiba di kediaman nya, ia langsung melangkah kaki nya lebar dan ia merasa deg-degan saat ini.

Kemudian ia berjalan ke ruangan dimana ruang kerja nya saudara, setelah beberapa detik akhirnya tiba di sana.

Lalu ia mengetuk pintu dengan pelan, karena ia mendengar sang buna menangis dan dia tak tau harus mengatakan apa.

Di dalam ruangan,mereka mendengar ketukan pintu sontak membuat nya terkejut beda hal nya dengan kedua pasutri langsung melepaskan pelukannya.

Terlihat lah wajah tampan dari el membuat berada di dalam ruangan tersebut menyerngit heran dengan kedatangan nya.

" Bang el kapan kesini?, " tanya bia yang semula nya menangis langsung terhenti.

" Baru saja bun, " jawab bang el sambil menyalami mereka.

" Dad, katanya daddy akan menikah?!, " tanya bang el, membuat satu ruangan tadi hening seketika.

Al selaku daddy el menggaruk kepalanya tak gatal,karena ia mengaku sebagai calon daddy buna angkat nya.

" Hehe maaf, " sesal al, saat melihat tatapan ketiga nya dengan tajam.

" Dad, ada apa ini? Kok pada tegang?, " tanya el beruntun seperti rel kereta api saja.

" Panjang cerita nya, nanti daddy akan ceritakan okee, " bisik al kepada putra nya, el pun mengangguk tanpa membantah.

" Kalau begitu, aku pulang bang, " pamit al kepada saudaranya.

Ryan hanya mengangguk tanpa menerima sodoran telapak tangan dari al, berbeda dengan putra nya dia menerima pelukan ala cowo.

Karena ryan masih marah kepada saudaranya, al pun mengangguk lesu sambil berjalan tak lupa di ikuti oleh putra nya.

Keduanya yang telah keluar dari ruang kerja pun langsung berjalan sesekali berbicara tentang pernikahan dia dengan bia.

" DAD, BERARTI AKU ANAK SIAPA DONG?, " tanya el, ia tak bisa berfikir jernih lagi karena mendengar cerita dari sang daddy.

" Daddy juga tidak tau, nanti daddy cari tau masa lalu daddy deh, " jawab al, keduanya tiba di ruang tamu.

Disana juga terdapat bocah-bocah sedang bermain, eca melihat sang daddy pun langsung memeluk kaki daddy nya.

" Daddy mau kemana?, " tanya eca memelas.

" Mau pulang anak manis, nanti daddy kesini lagi oke, " jawab al, ia tersenyum bahagia karena anak nya menganggap dia sebagai daddy nya.

Tetapi, ia tidak tau saja bahwa putra pertama dan putra kedua nya tidak menganggap seperti hal nya dengan adiknya.

" Janji ya dad, kesini lagi?!, " eca pun mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes kepada sang daddy.

Membuat nya ia tidak bisa menahan untuk tidak mencubit, tetapi ia langsung mencubit pipi putri nya dengan pelan.

" Dad kenapa sama eca terus pamit ya?, " tanya eca sontak al gelagapan, karena ia tidak berpamitan kepada abang eca.

" Baiklah daddy akan pamit sama abang eca oke, " balas al, dan ia pun berbicara lagi.

" Nak, daddy mau pamit ya, " lanjutnya lagi.

Sontak membuat putra keduanya berhenti bermain langsung saja ia menatap lelaki dengan tatapan lalu keduanya menjawab.

" Pergi lah, pergi sejauh-jauhnya, " celetuk ares, ia memang tak menyukai daddy mereka.

El mendengar celetukan dari putra keduanya tak bisa menahan tawa nya, di karenakan wajah tampan sang daddy tertekan dengan jawaban putra nya.

' huh, ternyata susah ya membuat kedua putra ku menganggap aku adalah daddy nya, '

' tak apa, aku akan berjuang terus untuk mendapatkan anak nya dan buna nya, '

Pukk

Tepukan tangan membuat nya ia terlonjak kaget, lalu ia menatap sang pelaku nya ialah putra nya sendiri.

" Ayo dad, kita pulang, " ajak el, keduanya pun berlalu setelah berpamitan kepada putra nya lagi.

Setelah beberapa jam, akhirnya mereka tiba di kediamannya kemudian keduanya masuk ke dalam ruang kerja sang daddy.

" Em dad, emang nya mau kapan menikah ya?, " tanya el, al dengar langsung menjawab.

" Nanti saja, seharusnya daddy berjuang untuk mendapatkan anakku dan buna nya, " jawab daddy al, el hanya mengangguk sambil mensupport kepada sang daddy.

Akan tetapi, di balik pintu terbuka sedikit terlihat seorang wanita berpakaian seksi sedang memperhatikan mereka yang berbicara serius.

Tangan dia mengepalkan hingga kuku nya memutih, ia tidak akan seorang wanita masuk ke kediaman mantan suami nya.

' gak bisa di biarin begitu saja, haha, ' batin wanita tertawa jahat.

Al dan el sontak melihat di balik pintu, terpampang lah seorang wanita yang di kenal nya dengan berpakaian seksi.

Mereka terdiam, setelah wanita itu masuk ke dalam ruang kerja nya tak lupa wanita yang sedari tadi ia bawa kopi hitam manis kepada al.

" Ngapain kamu kesini!!, " sentak al, ia memang selalu sensitif dengan nama nya wanita murahan seperti rina.

" Aku kesini membawa kopi kesukaan kamu mas, " kikuk rina tak lupa menata kopi di atas meja nya.

" Gak usah, " ucap al singkat, el melihat sang daddy menahan amarah langsung berlalu pergi tak lupa menarik tangan wanita itu untuk keluar.

" Nak, kenapa jadi begini?!, " tanya rina sambil mengeluarkan air mata buaya nya.

" Tak perlu kau mengeluarkan air mata buaya mu, " sentak el, ia tak habis pikir karena mommy nya selalu cari perhatian dari mantan daddy nya.

" Aku ibu mu el, " bentak rina, ia merasa sakit hati luar biasa karena dia tidak di anggap sebagai mommy nya El.

" Kamu bukan ibu ku, tapi kau seorang jalang!, " ketus el sambil berlalu pergi dari sana ke kamar nya.

Tubuh Rina menegang saat mendengar jawaban ketus dari anak nya, ia mengepalkan tangannya secara putranya tidak menganggap lagi sebagai mommy tapi ia langsung kepikiran wanita pernah datang bersama el.

' dia seorang jalang yang menyamar bidadari sebagai ibu, '

•••

~bersambung~

Tinggalkan jejak ya guys 😼

👇🌟💬

Menjadi Bunda? Where stories live. Discover now