🌟 MB • Alena Di Sekap 🌟

1.1K 81 1
                                    

Hiii guys, kalau penasaran baca aja

Jangan lupa untuk VOTMEN ya guys

Kalau ada typo tandain aja ok

Harap maklumi klo ada kata-kata salah

~ happy reading ~

•••

Chapter sebelumnya...

' anak gue udah berubah semenjak bermain sama empat bocah itu, terus alur cerita berubah, ' batin wanita tak lain adalah protagonist cewek.

Di saat seperti itu, El dan nessa berciuman di sana membuat mata alena memanas saat melihat nya.

Lalu, ia berlalu pergi dari sana sambil menghentakkan kakinya berbeda dengan pasangan pasutri tadi.

Keduanya nampak berciuman mesra, akan tetapi saat mereka mengetahui masih berada di taman langsung melepaskan ciumannya.

" Sayang, ke kediaman ku yuk, " ajak el kepada kekasih nya.

" Ayo El, aku gak sabar main sama bocah empat itu, rasa nya sangat menggemaskan, " jawab nessa, ia masih ingat kalau empat bocah itu adalah adek nya.

Mulai sekarang pun, nessa akan menjadi kakak bagi empat bocah menggemaskan karena, empat bocah itu sudah menganggap nya keluarga.

Keduanya berlalu pergi dari taman ke kediaman sang kekasih, karena taman tersebut dekat dengan kediaman nya.

•••

Pagi harinya, tepat nya di kediaman terdapat sebuah keluarga baru saja keluar dari kamar masing-masing ke ruang makan.

Berbeda dengan pasangan pasutri berada di kamar nya, karena mereka merasa kelelahan saat berhubungan badan.

Yang tak lain adalah bia dan al.

Bia pun terbangun dari tidur nya dan ia langsung ke kamar mandi untuk membangunkan putra-putri nya.

Setelah membasuh wajah nya, ia sudah tiba di depan kamar anak nya lalu ia membukakan pintu nya.

Terlihat lah di depan sana terdapat empat bocah sudah bersiap dengan baju sekolah nya.

" Nak, sudah bangun ternyata, " ucap bia saat melihat nya.

" Iya bun, " jawab anak-anak nya serempak.

" Kalau begitu kalian sarapan lah, eca sini, " ujar bia sambil mengajak putri nya untuk di bedakin wajah nya.

Eca pun mendekati buna nya, lalu ia berbicara.

" Bun, kapan ada bayi nya?, " celetuk eca bertanya kepada buna nya.

Membuat bia yang sedang bedakin eca langsung terhenti saat mendengar nya.

" Buna juga gak tau, mungkin belum di kasih sama tuhan, " jawab bia, ia tak mau membahas perihal anak-anak.

" Ohh gitu ya, eca gak sabar menunggu adek bayi di perut buna, " celetuk eca lagi, mata bia langsung menyerngit heran.

" Eca tau dari mana?, " tanya bia mengintrogasi putri nya.

" Dari grandma bun, kata grandma nanti di perut buna ada adek bayi itu tanda nya eca punya adik ya, " celoteh eca membuat bia tak habis pikir lagi.

" Sudah-sudah jangan di bahas lagi ya, saat nya eca sarapan, " lerai bia, dan ia tak mau membahas apa-apa lagi.

" Baiklah buna, " kemudian eca berlalu pergi ke lantai bawah untuk sarapan.

Berbeda dengan bia yang sudah berada di kamar nya dan membangunkan suami nya.

Menjadi Bunda? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang