09 - Cute Sticker

13.8K 1.7K 109
                                    

maap tadi gabut, canda hehe~

ini aku ngetiknya ngebut sehari langsung jadi. beruntung ide lagi lancar, meski mental terguncang diterpa angin badai puting beliung 🌪️😔💔

Happy Reading!
—✦◌✦
🤎🐻

"Bye bye! Mama, Papa, kakak~" Kepala Lou menyembul keluar dari jendela Mobil. Melambaikan kedua tangan kecilnya pada Levan, Lovisa dan Lean yang masih berdiri menatap kepergiannya untuk sekolah.

"Bye bye, sayang!" Lovisa ikut melambai dengan senyum lebar. Levan memasukkan kedua tangan kedalam saku celana, tersenyum kecil melihat keantusiasan si bayi beruang.

Lean mendengus pelan, masih merasa asing dengan rasa hangat yang menjalar dihatinya.

"Kalian juga harus berangkat." ujar Lovisa, yang dibalas anggukan oleh Levan.

David dan Chris yang sedari tadi telah menunggu disamping Mobil Levan, dengan sigap segera membukakan pintu untuk masing-masing Tuan mereka. Levan dan Lean, memang terbiasa berangkat bersama ke perusahaan.

Lou, yang masih menyembulkan kepala dari jendela Mobil, segera ditarik masuk oleh Lion. Kemudian, ia mengangkat tubuh mungil sang adik keatas pangkuannya.

Lou tak menolak. Memilih bersandar nyaman pada dada bidang sang kakak, seraya memainkan tali pacifer yang masih terkalung dilehernya.

"Kita lihat, ada apa saja didalam perut tas beruang ini." Ravel yang duduk disamping Lion, mulai membuka tas ransel berbentuk beruang milik Lou yang berhasil ia rebut tadi.

"Awas saja kalau sampai barang Lou ada yang hilang, Lou adukan pada Papa." ucap Lou bersedekap dada, pipi chubby yang dihiasi rona alami kini bahkan ikut menggembung memantau Ravel.

Lion yang tengah bermain ponsel, tersenyum kecil mendengar gerutuan sang adik. Tangan satunya terangkat, mengusap pelan rambut Lou yang terasa lembut dengan aroma manis buah strawberry.

"Adukan saja, kakak juga akan mengadukanmu karena telah merayu Penjaga untuk membeli keripik pedas." balas Ravel, menoleh pada Lou dengan wajah mengejek.

Kedua mata bulat Lou terbelalak kaget. Bagaimana sang kakak bisa tahu?! Lou perlahan mendongak, menatap wajah tampan Lion yang kini telah menatapnya tajam. Felix yang sedang mengemudi, ikut menegang setelah mendengar ucapan Tuan Muda keduanya barusan.

Lou langsung menciut. Merapatkan tubuh dan menduselkan kepala pada dada bidang Lion, berharap sang kakak tak akan memarahinya.

"Jahat, kak Ravel tukang mengadu." lirih Lou, tanpa sadar memasukkan pacifer yang tengah dimainkan kedalam mulut mungilnya.

Ravel pura-pura tak mendengar, tangannya masih sibuk mengotak-atik isi dari tas milik Lou.

Lion menghela nafas. Melihat Lou masih menduselkan kepala seraya mengemut pacifer dengan wajah memelas, ia langsung meletakkan ponsel dan mengusap kedua pipi chubby sang adik bergantian.

"Semua normal, kecuali ini."

Mendengar ucapan Ravel, Lou menoleh dengan malas. Namun, begitu melihat Ravel mengeluarkan sebungkus sticker kartun beruang dari dalam tasnya, Lou segera melepaskan pacifer dengan wajah garang.

"Kakak simpan! Itu barang penting!" Tangan kecil Lou meraih seragam Ravel, mencoba menariknya agar mendekat.

"Ini barang penting?!" Ravel bergeser cepat menjauhi sang adik yang mengamuk, menatap tak percaya sebungkus sticker lucu ditangannya.

"Sangat penting! Sini kembalikan!" balas Lou tak santai. Bibir Ravel dan Lion tampak berkedut, menahan senyum karena gemas saat melihat kemarahan si bayi beruang.

LOUISE Where stories live. Discover now