EPILOG

1K 47 8
                                    

Zayna mulai lelah membujuk gadis kecil di hadapannya, sejak pagi gadis kecil itu sudah enggan untuk menerima suapan Zayna barang sesendokpun, wajah manisnya ditekuk, tiada senyum yang dia berikan pada Uminya yaitu Zayna. Gadis kecil yang berusia enam tahun itu bernama Ning Jasmine Alleya, putri kecil Gus Agam Syarif Husein dan Zayna Shafiyyah, Jasmine kecil penyuka surah Ar-Rahman itu sudah merajuk sejak pagi hari hanya karena tidak dibangunkan salat subuh, sebenarnya Gus Agam dan Zayna sudah bergantian membangunkan Jasmine kecil berkali-kali namun memang gadis kecil itu yang sulit dibangunkan.

Saat membuka matanya dipagi hari dengan matahari yang sudah bersinar segera kaki kecilnya berlari lantai satu, sepasang mata coklatnya menjelajah mencari sosok Abi yang sangat dia sayangi, "Umi, Abi mana?" suara kecilnya mengisi ruang rumah yang tadinya sepi, "Eh Putri Umi udah bangun ya" dengan senyum manisnya Zayna segera mendekati Jasmine kecil. "Abi mana Umi?" sekali lagi gadis mungil itu menanyakan keberadaan Abinya, "Abi sudah berangkat dari pagi-pagi buta tadi karena hari ini bakalan mengisi kajian" ucap Zayna yang sudah berada dihadapan Jasmine kecil.

"Huhh, Jasmine malah, kenapa juga Jasmine enggak dibangunin salat subuh?, Abi juga kenapa sih main pelgi-pelgi aja padahal belum bacain Jasmine Al-Lahman dulu, pokoknya Jasmine malah sama Umi sama Abi" segera wajah imut Jasmine kecil berubah menjadi wajah cemberut. Persis seperti Jasmine Zara, Jasmine kecil putri Gus Agam dan Zayna juga sangat menyukai bacaan surah Ar-Rahman Gus Agam, setiap selesai salat subuh membacakan Ar-Rahman untuk Jasmine kecil sudah menjadi rutinitas wajib bagi Gus Agam, jika sekali saja Gus Agam melewatkannya maka Zayna dan Gus Agam harus menghadapi wajah masam Jasmine cilik hingga subuh selanjutnya atau sampai Gus Agam membayar bacaan surah Ar-Rahmannya pada Jasmine cilik.

"Loh kan Jasmine sendiri yang udah dibangunin berkali-kali tapi enggak mau bangun-bangun juga, Umi sama Abi sampai kewalahan loh" Zayna berusaha membujuk Jasmine kecil dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tadi subuh. "Huh Jasmine makin kesel, Umi malah nyalahi Jasmine lagi, males" bibir mungil Jasmine kecil maju beberapa milimeter, wajahnya semakin ditekuk dengan sepasang mata yang disipitkan, dengan kaki mungil yang melangka sedikit dihentakan Jasmine kecil berjalan kembali ke kamarnya.

Sejak pagi itu lah Jasmine kecil terus menekuk wajah imutnya, Jasmine kecil pun enggan memenuhi panggilan Uminya untuk sekadar memakan sesendok nasi padahal perut kecilnya itu sudah beberapa kali mengeluarkan bunyi karena lapar. "Jasmine sayang ayo makan dulu, bentar lagi Abi juga bakalan pulang nanti kita minta Abi bacain surah Ar-Rahman ya" bujuk Zayna kembali lagi dengan piring berisi makanan baru ditangannya.

"Enggak mau pokoknya halus ada Abi dulu balu Jasmine mau makan" Jasmine kecil dengan keras kepalanya masih kekeh tidak mau menerima suapan dari Zayna meski sepasang mata coklatnya berbinar melihat makanan yang terlihat lezat buatan Zayna. Zayna menepuk dahinya napasnya dihembuskan dengan berat, sungguh putrinya memiliki watak keras dan hampir membuatnya menyerah.

Zayna segera meraih ponsel pintarnya dipilih panggilan cepat pada Gus Agam, "Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh Abi" ucap Zayna saat terdengar suara teleponnya sudah diangkat dari seberang sana, "Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh Umi, ada apa Sayang?" tanya Gus Agam yang suara seperti berada ditengah keramaian. "Abi pulang jam berapa?" tanya Zayna, "Belum tahu Sayang, ada apa?" jawab Gus Agam kembali melontarkan pertanyaan. "Abi, Jasmine dari tadi pagi enggak mau makan, dia ngambek gara-gara Abi enggak bacain surah Ar-Rahman dulu sebelum berangkat tadi" dengan frustasi Zayna menjelaskan pada Gus Agam, "Astaghfirullah anak itu, ya sudah Abi usahain pulang sekarang ya" ucap Gus Agam sambil tersenyum lucu dengan tingkah menggemaskan Jasmine kecil. "Ya sudah Abi pulangnya hati-hati ya Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh" tutup Zayna ingin segera memberi tahu Jasmine kecil bahwa Abinya akan segera pulang, "Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh Sayang" ucap Gus Agam yang diikuti suara tut tut tut tanda telepon sudah berakhir.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AR-RAHMAN UNTUK JASMINE (END)Where stories live. Discover now