"Kak Bisma, kamu mendengarku? Aku lebih senang jika itu kenyataan tapi tak apa sering-seringlah hadir ya di mimpiku dan bersama teman-temanmu juga"
***
10th berlalu Aysila Desy menjelajahi dunianya, dunia yang diciptakannya sendiri, dunia bersama seluruh temannya, dunia bersama keluarganya, dunia fantasi. Entahlah, harus diberi nama apa, yang jelas aku sangat bahagia sejak saat itu.
Poster dijalanan ini menarik perhatianku. Aku menatapnya dalam, mengingat hal dimana saat-saat aku dan temanku sangat bahagia, sebelum kakakku memutuskan bekerja ke Jepang. Lusuh sangat lama, terlihat kertasnya yang sudah poyak, banyak debu, dia tersenyum mengelus poster tersebut membayangkan masa lalu.
"Haha, bisa aja kamu dek."
"Kak Bisma , Sila serius, nih lihat tuh!" Sambil menunjukkan apa yang dia lihat ke kakaknya, sebuah hastag yang menyebut nama mereka.
"Bagaimana, masih mau bergumam?" Seuntai senyuman dan mengelus rambutnya hanya itu balasan yang Bisma berikan kepada adik perempuannya itu.
"Kak, gak mau membalas? Jangan diam sambil senyum gitu dong!"
"Kakak harus apa?"
"Balas apa gitu, punya sosmed dibiarin berdebu, ayolah bersihin jangan pada menghilang gitu, kakak dan yang lain gak kasihan apa?"
YOU ARE READING
Nada Hujan
FanfictionDengan tangan yang di berikan Tuhan kita dapat merasakan arti kebersamaan dalam air hujan, mereka turun ke bumi bersama sambil bernyanyi, siapapun yang meraih tubuhnya akan ikut merasakannya.