2

3K 406 9
                                    

"Hayul.."

"Ayah? Ibu? Kalian sudah datang?"

"Kami disini Hayul.. kemarilah, kita akan pergi ke tempat dimana kita akan bahagia.."

"Ayah.. Ibu.."

"Tidak, Hayul. Jangan.."

"Kemari Hayul.. jangan dengarkan dia."

"Tidak!"

"Hayul!"

-

Hayul Pov

Pagi ini aku terbangun dengan mimpi aneh, ada ibu dan ayah disana yang mengajakku untuk pergi bersama mereka. Tapi mengapa ada sosok lelaki yang aku tak kenali disana? Mencegahku untuk pergi bersama orangtuaku. Ah, tidak ada apa apa itu hanya mimpi. Mungkin aku terlalu merindukan orangtuaku.

Seperti kebiasaan orang lain, aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku. Setelah itu aku akan kembali ke kamar, memakai baju, dan duduk di depan jendela menghirup udara segar tapi karena sekarang musim dingin pasti angin pagipun dingin. Jadi aku tidak berani untuk membuka jendela, biasanya Sayoo datang dan memasak sarapan. Baru aku keluar untuk makan.

"Hayul? Ayo makan, sarapan sudah siap." Suara lelaki, itu pasti Daniel. Astaga, entah apa yang membuatku selalu gugup didekat Daniel. Mungkin karena aku baru mengenal lelaki selain ayah dan kakaku, aku keluar dari kamar dan dengan perlahan mencari meja makan. Astaga, dimana meja makan itu? Mengapa aku berjalan jauh tapi belum juga menemukan meja itu.

End Pov

"Mau aku bantu untuk menemukan meja makan?" suara Daniel menggema di telinga Hayul, ia mengangguk. Dan sepasang tangan menyentuh tangannya, membantunya berjalan. Gugup yang dirasakan Hayul, padahal mereka baru saja kenal kemarin. Mungkin ia gugup karena harum ayahnya ada di lelaki ini, atau mungkin hanya alasan biasa yang dilontarkan perempuan saat pertama kali bertemu lelaki asing?

"Kau.. aku harus memanggilmu apa?" tanya Hayul pada Daniel. Daniel menatap Hayul, mengangkat sendoknya dan mengambil beberapa lauk untuk Hayul.

"Hm.. panggil aku apa saja yang kau ingin, atau saat kau mencium wangiku apa yang kau ingat?" Hayul tersenyum,

"Kalau begitu.. bagaimana dengan Niel?" Hayul tersenyum, ia masih belum mengetahui bagaimana sosok lelaki didepannya itu. Apakah cocok dengan nama Niel atau bahkan berkebalikan.

Daniel ikut tersenyum,"Kau orang kedua setelah ibuku yang memanggilku dengan Niel. Baiklah.. kita makan dulu, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu." Hayul mengangguk dan melanjutkan sarapannya, rasa masakannya mengapa sangat persis ketika ibunya memasak? Apa dia memengang buku resep ibunya?

Setelah selesai makan seperti perjanjian tadi, Hayul tidak langsung ke kamar duduk di sofa ruang tengah dengan perapian yang menyala untuk menghangatkan rumah dan tubuh. Daniel ikut duduk di sebelah Hayul, membawa 2 gelas coklat panas.

"Jadi.. aku bilang aku ingin berbicara denganmu kan?" Hayul mengangguk, mengambil gelas coklat panasnya dan menyeruput minuman itu.

"Terserah kau jika ingin menjawab atau tidak, tapi.. bagaimana kau bisa buta?" Hayul lagi-lagi tersenyum.

"Ya.. dulu, aku dan kakaku sedang bermain di lantai atas. Dan ibu memanggil dari bawah, kakaku bilang ingin berlomba turun kebawah dan yang menang mendapat makan lebih. Maka aku langsung berlari ke arah tangga, dan setelah itu aku tersandung sesuatu akhirnya aku terjatuh dari awal anak tangga menuju akhir anak tangga serta kepalaku terbentur pot atau guci milik ibu. Dan itu yang aku ingat hingga aku tidak bisa melihat."

"Menurutmu, kecacatanmu bisa disembuhkan?" Daniel sangat penasaran dengan pengobatan Hayul,

"Kebanyakan orang bilang buta tidak bisa disembuhkan, tapi akhir-akhir ini aku sering meminum obat yang dibawa oleh Sayoo. Kata Sayoo mungkin harapanku untuk bisa melihat kembali masih ada.. jadi mungkin tapi tidak pasti, buta bisa disembuhkan." Hayul kembali menyeruput coklat panas itu.

"Dari keadaanmu sekarang, apa yang bisa kau lihat?" Hayul menatap sekitar,

"Hanya lampu yang menyala.. yang lainnya tidak. Tapi aku bisa melihat agak jelas jika objek itu terkena sinar atau cahaya." ia ingat bagaimana suara ibunya menangis saat Hayul ditanya oleh dokter apa yang ia lihat, Daniel terdengar seperti dokter yang menanyakan hal itu.

"Jika kau bingung karena aku menanyakan semua itu tadi. Biar aku jelaskan, aku disini bukan hanya untuk membuatkanmu makananan, menyiapkan air hangat, ayahmu juga memintaku untuk mengobati kebutaan walau perkembangannya sedikit. Tolong, kau harus yakin bahwa kau bisa sembuh." karena mendengar cara bicara Daniel yang sedang serius, ia hanya berani mengangguk.

-

"Hayul? Kau ingat aku akan mengajakmu untuk pergi? Bersiap-siaplah, aku akan menunggu diluar.." Hayul tersentak, mendengar Daniel yang tiba-tiba mengajaknya pergi keluar.

Hayul menggeleng,"Aku tidak mau, Niel. Aku takut jika berada diluar, dunia luar sangat asing bagiku. Aku tidak mau.." lalu ia beranjak pergi ke kamar, tetapi Daniel sudah mencegahnya masuk ke kamar.

"Kau ingin pergi keluar bukan? Kau bilang bahwa kau sangat ingin berjalan, menghirup udara segar. Sekarang aku mengajakmu keluar, dan kau menolaknya. Bukankah itu artinya mematahkan semangatmu untuk mengenal dunia luar? Ayo, nanti aku kenalkan dunia luar padamu." Daniel masih memegang tangan Hayul, ia tahu bahwa Hayul ingin pergi keluar tapi dirinya terlalu takut untuk meminta pada Sayoo.

"B-baiklah, aku akan mengambil jaketku.." dengan sigap Daniel mendahului Hayul, mengambil jaket Hayul dan memakaikan padanya.

Mereka pergi keluar, tidak disangka ternyata Hayul terlihat menyukainya. Berkat Daniel ia sangat ingin penglihatannya kembali, walaupun itu hanya mimpi. Hayul juga merasa nyaman jika dekat dengan Daniel. Ia juga sempat menyentuh wajah Daniel untuk mengenalnya, dan yang terlintas dipikirannya bahwa Daniel itu sangat tampan. Sebutan Niel padanya tidak terlalu cocok, tapi tidak apa-apa jika Daniel menyukainya.

Hayul tersenyum,"Niel.."

"Ya? Ada yang kau inginkan?"

"Terimakasih, sudah mengajakku untuk pergi keluar seperti ini. Aku pikir dunia luar itu suram, tapi tidak. Berkatmu aku bisa membayangkan bagaimana itu pohon, bunga, gunung, dan matahari. Terimakasih, Niel.."

'Jika awal dari kedatangan disambut dengan baik, maka semuanya akan berjalan dengan lancar. Begitu juga cinta, jika disampaikan dengan baik akan terus berjalan.'

.

.

TBC

jan lupa komen, sama vote. oh ya, kalian bisa req mau ada siapa nanti di chap selanjutnya. terus juga nnti bakal banyak quotes ngawur bikinan gua.g harap maklum kalo up nya lama, lagi ukk hehe. doain gua moga-moga sukses1!1!1

143-kang daniel✓Where stories live. Discover now