BONUS!

2.2K 224 18
                                    

Okd, halo ini rin. Jadi kalian semua pada minta tbc terus happy ending kan? Maaf, jalan cerita 143 ini akhirnya harus sad ending;( tau kok pada kecewa kalo hayul ama daniel ga bareng. Well kalo mau ada 143 s2 leh uga si.g jadi, sebagai gantinya. Rin kasi kalian bonus!

Here is the bonus!!
P.s ini bonusnya cm sebuah imagine yg lewat di kepala okd:v iya yulniel kok hehehehehehe/?

"Ayo kita bersulang untuk merayakan hasil kerja kita yang bagus!!" Malam ini adalah malam perayaan keberhasilan kantor Hayul, ya ia bersulang dengan segelas air putih karena ia tidak bisa minum minuman beralkohol.

"Ya, Kang Hayul. Ayahmu sudah meneleponmu kembali? Ah, aku lupa. Ayahmu kan tidak peduli dengan anaknya ini, hahaha." Iya, Hayul sering menjadi bahan tawaan bagi teman kantornya. Sebenarnya setiap kali ia di tertawakan oleh temannya ia ingin melawannya kembali, tapi karena tidak mau membuat masalah ia hanya terdiam.

Di kantor ia mempunyai teman, Park Jiwoo. Tapi entah kenapa temannya itu pergi bersama kekasihnya, dan tinggalah Hayul sendiri di kantor. Berbeda dengan Hayul, Jiwoo sangat akrab dengan teman kantornya.

"Aku.. permisi dulu. Ada hal yang harus ku urusi, selamat malam." Hayul mengundurkan diri dari perayaan kantornya, ia muak dengan ejekan dari teman-temannya. Bukankah teman harusnya saling melengkapi? Saling membantu? Kenapa yang ia dapatkan bukan yang seperti itu, dan malah kebalikan?

Satu hal yang ia benci, jika temannya sudah membahas kekasihnya. Kang Daniel, yang entah pergi kemana saat ia membutuhkannya.

"Daniel sialan itu. Apa harus setiap hari menghilang? Apa ia tidak mendengar saat aku meminta ia untuk jemput di kantor." Ia menggumam, jujur saja. Bertemu Daniel sebentar saja susah. Ia pasti beralasan karena harus mengerjakan sesuatu, bahkan mereka satu kantor tetapi sulit untuk berbicara satu sama lain.

Kaki Hayul melangkah menuju sungai Han, tempat Daniel dengannya bertemu. Sudah kebiasaan Hayul untuk pergi kemari saat ia sedang sedih. Bulir-bulir air mata Hayul mulai jatuh ke pipinya.

Kenapa? Kenapa hanya mereka yang bisa tertawa di atas penderitaan seseorang? Kenapa aku tidak di sukai oleh temanku sendiri?

Di pikiran Hayul muncul pertanyaan yang sangat mengganjal hatinya, dari saat ia kecil ia selalu di tindas oleh teman sekelasnya. Bahkan sampai ia sudah kerja, astaga.

"Hayul.. jangan menangis.." tiba-tiba ada sepasang tangan yang memeluknya dari belakang, Hayul terdiam ia mengenali suaranya. Itu, itu Daniel.

"Jangan menangis, aku benci melihatmu sendiri. Kedinginan, kenapa kau memilih untuk pergi dari acara perayaan?" Daniel mengelus surai halus milik Hayul.

Hayul membalikkan badannya dan memeluk Daniel, menangis di pelukan Daniel lebih menenangkannya daripada menangis sendirian di malam hari yang dingin. Terkadang Hayul memikirkan bagaimana hidupnya tanpa Daniel, apa ia akan terus kesepian? Atau terpuruk dan berujung depresi?

Daniel adalah segalanya bagi Hayul;)

End.

Ini bonusnya apa banget yampun:v
Bedewe ai masih pen minta maaf, ggr cerita 143nya selesai;((
Kalian bisa req cerita ke rin kok. Nnti kapan" rin bikinin buat kalian.

Oh iya, itu ff yg ong kayanya bakal di ganti jadi ff daniel lagi deh. Gimana? Setuju ga?

143-kang daniel✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें