5

2.1K 313 17
                                    

Maaf update nya lama, kmrn baru hiatus. Enjoy~

.

.

.

.

.

Cahayanya sangat terang, sampai mataku sakit. Aku melihat dua sosok manusia berdiri di balkon, apakah itu ayah dan ibu?

'Ayah? Ibu? Apa itu kalian?'

Aku memanggil mereka berdua, tapi mereka seperti tidak mendengarnya. Kenapa.. kenapa baju mereka berdua basah kuyup?

'Ayah! Ibu!'

Tetap tidak ada jawaban, aku terdiam melihat dua sosok itu. Tiba-tiba mereka bergerak, menaiki kursi dan berdiri di pagar balkon. Aku ingin berlari menghentikan mereka berdua, tapi kakiku seperti tidak bisa ku gerakan.

'Ayah! Ibu! Apa yang kalian lakukan?!'

Setelah sesaat mereka menengok kebelakang, dan tersenyum ke arahku. Wajah mereka, seperti sedang sedih. Mereka, mereka melompat!

'Tidak! Ayah! Ibu! Tidak!'

-

Hayul terbangun dengan mimpi aneh lagi, tubuhnya dipenuhi keringat dingin. Napasnya terengah-engah, ia masih mengingat jelas saat ayah dan ibunya melompat. Apa maksud dari mimpi itu?

"Kang Daniel!! Niel!!!" Ia berteriak memanggil Daniel, entah mengapa perasaannya sangat tidak enak tentang orangtuanya.

Daniel yang mendengar teriakan Hayul langsung pergi ke kamarnya,"Ada apa? Astaga, Hayul kau terlihat pucat sekali. Kau kenapa?"

"Apa.. apa ada yang salah dengan orangtua ku? Kenapa perasaanku sangat tidak enak? Niel.. ada apa dengan mereka?" Hayul terlihat menahan air matanya, Daniel memegang bahu perempuan yang di depannya.

Ia berfikir mungkin ini saatnya untuk memberitahu Hayul, tentang orangtuanya. Daniel menghela napas,

"Hayul.. pertama, maaf aku menyembunyikan hal ini kepadamu.." Hayul mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa yang diucapkan Daniel.

"Kedua, tolong. Tolong, jangan membenciku karena aku menyembunyikan ini. Atasanku menyuruhku untuk menyembunyikan tentang orangtuamu. Dan tolong, jangan terlalu larut dengan kesedihan.. aku tidak mau melihatmu kembali seperti dulu.. ya?"

Hayul terdiam, memikirkan semua ucapan Daniel,"La.. lanjutkan ceritamu tentang orangtuaku.."

"Baiklah, jadi.. orangtuamu menaiki sebuah kapal yang menabrak batu. Batu itu tidak terlalu besar, tapi kebocoran kapal yang menyebabkan kapal itu tenggelam dengan perlahan. Dan sempat terjadi guncangan. Ayahmu.. tn. Kim Jaeyang. Dinyatakan meninggal, karena tertusuk potongan besi."

Hayul mulai menangis dalam diam, ayahnya sudah tidak ada. Lalu, ibunya bagaimana. Apakah ia masih ada atau tidak..

"Lalu, ibumu.. ia ditemukan oleh tim penyelamat. Dan sekarang entah apa yang terjadi, aku tidak tahu tentang ibumu. Sampai atasanku menelepon lagi.."

Hayul terpukul, ibunya sedang dalam bahaya. Daniel yang melihat tangisan Hayul yang semakin keras membuatnya menarik Hayul kepelukannya, menenangkan Hayul seperti gadis yg ada di pelukannya ini sangat berharga baginya.

"Sudah.. jangan menangis, aku minta kau tetap kuat sampai ada kabar lagi. Setelah itu kau boleh menangis.. Hayul, kau kuat.." Daniel mengelus rambut Hayul, ia tau dan merasakan apa yang di rasakan Hayul. Seperti saat ayah dan ibunya meninggalkan dia sendirian.

"Daniel.. aku.. aku, harus kuat.. iya kan?" Hayul masih terisak, ia menatap mata Daniel. Dengan reflek, Daniel menghapus air mata yang jatuh di pipi Hayul.

"Hayul.. aku tau kau kuat, dari awal aku melihatmu. Kau orangnya sangatlah kuat, mulai sekarang aku akan membantumu.."

-

"Ayo, makan.. jangan sampai kau tidak makan.." Jihoon menatap Hayul yang semenjak tadi tidak menyentuh makanannya.

Daniel tidak dirumah, ia pergi ke kantor untuk menyerahkan map. Jadi Jihoon yang menjaga Hayul. Tetapi entah kenapa Hayul tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"Daniel.. dia kemana?" Jihoon tersenyum, menyadari sesuatu dari Hayul. Ya, Hayul menyukai Daniel. Dan sepertinya Daniel juga menyukainya.

Dari luar rumah terdengar suara mobil parkir, sepertinya itu Daniel. Langkah kaki mendekati Hayul, harum dari lelaki itu bukan bau Daniel. Sepertinya Daniel datang bersama orang lain.

"Hayul.. ada seseorang yang ingin bertemu denganmu." Hayul mengangguk, dan mempersilakan orang yang dibawa Daniel untuk duduk. Daniel membawa Jihoon untuk pergi. (ga ngedenger percakapan)

"Hayul. Aku,  ketua penyelamat dari kapal yang di tumpangi ayah dan ibumu. Waktu itu, aku menemukan ibumu. Dia terlihat sangat ketakutan, sehingga cukup lama untuk memintanya menceritakan apa yang terjadi.

"Ibumu, menceritakan bahwa, ayahmu. Tn. Kim Jaeyang, ia tertusuk potongan besi. Dan meninggal di tempat, sedangkan ibumu.. ia terjatuh dari kapal saat guncangan susulan, dan sebuah barang menimpanya. Ia meninggal di tempat."

Hayul terdiam, sekarang ia tidak punya siapapun. Orangtuanya sudah meninggalkannya, mimpi itu adalah​ tanda untuk kematian orangtuanya.

"Kenapa.. kenapa anda memberitahu saya tentang ini? Saya lebih baik tidak tahu tentang ini." Hayul menangis tersedu, ia pikir ia lebih baik untuk tidak tahu tentang kematian orangtuanya.

Daniel menghampiri Hayul, memegang kedua tangan Hayul.

"Hayul.."

TBC

Halo? Ga nyangka ff nya banyak bgt yang baca wkwkwk, maaf bgt update lama. Ditunggu voment nya!

143-kang daniel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang