Phélan punya opini terhadap sesuatu, dan supaya rapi, opininya dikemukakan dalam bentuk resensi. Worth the read/not worth it? Worth to watch/don't watch it? Would buy the album/just stream it? Di sini koleksinya.
Sejak musim dingin berkepanjangan dimulai, Lucas "Luke" Andrews yang berusia enam belas tahun harus menghadapi banyak rintangan. Dimulai dari adiknya yang jatuh sakit dan tidak juga membaik, ibunya yang mengalami episode kegilaan dan berusaha membunuhnya, hingga ayahnya yang menghilang ditelan badai.
Ketika penjarah dan seekor serigala raksasa menyerang rumahnya secara beruntun, Luke tidak punya banyak pilihan selain memercayai pria raksasa yang datang membantunya. Namun, bantuan pria itu memiliki harga. Harga yang harus Luke bayar mahal inilah yang akan membawanya pergi dari rumah, dari keluarganya, memasuki dunia asing dengan entitas dewa-dewi kuno yang mengandalkannya untuk menghentikan seekor naga mematikan, sekaligus mencari cara mengakhiri musim dingin berkepanjangan atau seluruh umat manusia yang akan menanggung risikonya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karya pertama Alfi yang saya baca adalah sebuah cerita pendek berjudul ARCHIPELAGO. Bertahun-tahun lalu kami bersaing di lomba menulis yang sebuah fanbase adakan. Saya kalah, Alfi mendapat titel juara favorit panitia, dan kami saling bertukar cerita yang kami ikutkan dalam lomba.
Sejak saat itu, rasanya enggak ada cerita Alfi yang enggak saya baca. Seenggaknya, semua ceritanya yang dia terbitkan saya baca, apa pun genrenya. ARCHIPELAGO sukses membuat saya jatuh cinta pada tulisan Alfi, dan itu semakin diperkuat oleh debut Wattpad-nya, JURIT MALAM: BENTENG GELAP.
Jadi enggak heran kalau begitu Alfi merilis RAGNARÖKR CYCLE: MYTH JUMPERS (RCMJ) saya juga langsung baca. Versi pertama memang agak berantakan, sedikit bertele-tele, dan enggak terasa jelas ke mana arah yang ditujunya. Belum lagi jumlah kata per bab yang kebanyakan untuk dibaca melalui ponsel. Namun versi barunya yang kini Alfi cetak secara mandiri adalah upgrade besar dari pendahulunya di Wattpad.
Cerita dibuka dengan kegiatan sehari-hari kakak-beradik Lucas dan Claire Andrews. Selama sedikitnya sepuluh bab pertama pembaca perlahan dibawa memasuki dunia Ragnarökr Cycle. Dimulai dari rutinitas musim dingin keluarga Andrews yang enggak begitu spesial, diganggu oleh influenza Claire yang enggak juga membaik, diguncang oleh berita mengenai anomali musim dingin yang mendorong sisi buas orang-orang yang berusaha bertahan hidup, hingga akhirnya dihancurkan oleh kegilaan Nyonya Andrews yang berusaha membunuh anaknya sendiri dan serangan seekor serigala raksasa.
Dengan formula demikan, Alfi secara praktis mengikuti struktur novel fantasi yang ada nyaris di semua buku tips menulis. Namun, Alfi enggak terburu-buru mengolah formula ini; dia membiarkan pembaca secara perlahan terisap masuk dalam dunia Luke hingga lama-lama rasanya seolah pembacalah Luke Andrews. Ini adalah dilema untuk saya: di satu sisi saya rasa cerita bisa tetap berjalan dengan apik tanpa harus membangun atmosfer yang kuat 'tapi memakan cukup banyak waktu; tetapi di sisi lain saya tahu efek emosional RCMJ yang kuat adalah berkat slow-build di awal itu.
Memasuki bagian tengah, RCMJ mulai menguak topeng lambatnya. Dengan misi yang memaksa Luke untuk bolak-balik antara beberapa dunia, urgensi misinya untuk menghentikan Kur, sang naga raksasa yang hidup untuk menghancurkan, sekaligus mengakhiri Fimbulwinter, musim dingin penanda kiamat, terasa makin mendesak tiap detiknya.
Dengan pengecualian sepuluh bab pertama, RCMJ mengambil setting waktu yang hanya berlangsung selama kurang-lebih 48 jam. Dan dalam kurun waktu 48 jam itu, rentetan peristiwa yang ada bikin saya sesak napas. Mau sedikit cuplikan? Hanya dalam dua hari, Luke dan teman-temannya diperkenalkan pada dunia Leluhur, mengikat aliansi dengan naga-naga Wales, terseret dalam duel antar-Leluhur, nyaris terbakar api naga kuno, dua kali jatuh dari tunggangan naga mereka di langit, menghentikan usaha bunuh diri, dan bertarung hampir sampai mati melawan seorang Mahadeva. Gila, kan?
Satu hal yang menurut saya paling membedakan RCMJ dari cerita-cerita fantasi dan fiksi ilmiah lainnya adalah penggabungan unsur sains dan mitos yang nyaris sempurna. Berdasarkan hukum ketiga Arthur C. Clarke, "Any sufficiently advanced technology is indistinguishable from magic," Alfi menjelaskan bahwa mitos-mitos dan kemampuan yang para tokoh RCMJ miliki, terutama para Leluhur, sebenarnya adalah berkat kemajuan teknologi yang belum umat manusia capai.
Dalam beberapa hal, penjelasan Alfi memang enggak pas secara saintifik. Sebagai contoh, beberapa pembaca lain yang lebih kritis telah mengkritisi kecacatan logika mengenai kemampuan terbang Kur yang seharusnya enggak mungkin, mengingat berdasarkan bobotnya mustahil naga itu bisa terbang dengan amat cepat dan tinggi tanpa mengalami kegagalan organ dalam. Namun secara garis besar, Alfi tetap setia pada pencantuman genre fiksi ilmiahnya.
Sayangnya, menuju klimaks pertempuran melawan sang Mahadewa, ketertarikan membaca saya perlahan surut. Sebagian besar porsi buku dihabiskan untuk membahas rencana menghentikan Kur sehingga membuat plot Fimbulwinter terasa seperti sub-plot yang ada hanya untuk membuka jalan menuju plot Ragnarökr Cycle yang lebih luas dan panjang.
Bagi saya, menyelesaikan sub-plot setelah plot utama adalah big NO-NO. Ketika sub-plot ditutup setelah plot utama, rasanya seperti sub-plot ada hanya untuk menambah jumlah halaman. Mengalahkan Kur setelah memerangi sang Mahadewa akan terasa lebih pas ketimbang sebaliknya. Ini adalah problem mengenai urutan adegan yang saya harap bisa Alfi hindari di karyanya yang berikutnya.
Satu hal lain yang saya rasa harus Alfi perhatikan di karyanya yang berikutnya, terutama versi cetak, adalah layout. Dalam versi cetak RCMJ yang saya miliki, pemenggalan kata yang tidak sesuai layout tersebar hampir di setiap halaman. Sekali-dua kali masih bisa saya abaikan, lama-lama mengganggu juga. Saya enggak tahu bagaimana kesalahan layout ini bisa lolos dari proses proofreading, 'tapi yang pasti Alfi harus lebih hati-hati di proses pencetakan selanjutnya.
Selain itu, ilustrasi sampul yang keren sayangnya dirusak oleh kualitas gambar yang rendah. Dan ketika saya membuka sampul yang keras menuju halaman pertama, saya disambut oleh kertas licin mirip plastik yang lemnya mudah lepas. Penyelamat buku cetak ini adalah kedua pembatas buku yang tersedia dan warna gading kertas yang enggak menyilaukan mata.
Pada akhirnya, yang mendorong saya untuk terus membaca adalah tokoh-tokoh dalam cerita. Simpati yang saya miliki untuk Luke, Laura, James, dan bahkan Tony, Shafira, serta Will memaksa saya untuk terus membalik halaman demi halaman, dengan harapan mereka akan mendapat happy ending yang pantas mereka dapatkan, terutama Laura. Mereka pulalah alasan saya memaafkan dan memaklumi segala kesalahan dan kekurangan dalam buku ini.
Karakter tokoh yang kuat bisa membuat hampir segalanya lebih mudah diterima. Saya enggak tahu apakah Alfi harus berterima kasih pada tokoh-tokoh ciptaannya atau saya yang harus berterima kasih pada Alfi karena sudah menciptakan mereka. (Mungkin dua-duanya.)
Terlepas dari protes saya tentang plot/sub-plot, beberapa kesalahan pengetikan yang tersebar dalam buku dan masalah layout, RCMJ layak mendapat rating tinggi dari saya yang pelit rating ini. Bukan hanya karena worldbuilding yang megah dan detail, atau pacing cepat yang bikin deg-degan, atau tokoh-tokoh simpatetik dan empatetik yang ada. Namun juga karena RCMJ membuka mata dan pikiran saya terhadap topik-topik yang belum pernah saya pikirkan atau dengar sebelumnya.
TAHUN TERBIT: 2015 (Wattpad); 2017 (cetak independen)
PENERBIT: InvisiblePeople (independen)
RATING: 4/5
Worth the Read | Not Worth the Read
REKOMENDASI: Untuk penyuka genre fiksi ilmiah, penyuka genre fiksi ilmiah yang bosan dengan tema futuristik, penyuka mitos, penyuka kisah-kisah naga, dan pencari cerita berkualitas top baik segi penceritaan maupun teknikal di Wattpad.
