Chapter 3 - Goodbye New York

10K 746 3
                                    

~♣~

Aku duduk dikantin sendirian. Kantin juga masih sepi karena ini memang masih terlalu pagi. Aku datang ke sekolah pagi-pagi karena aku ingin mentraktir Elena dan Lily untuk terakhir kali. Kali ini aku mengurai rambutku.

Satu-persatu murid datang ke kantin. Aku melempar senyum pada mereka. Awalnya mereka kaget. Seorang Sam tersenyum pada mereka,tapi akhirnya mereka membalas senyumanku. Lalu kemudian kantin mulai ramai. Dan murid yg tadi pagi kusapa,menyapa ku lagi kali ini.

"Hey,Sam. Aku ke perpus dulu"

"Hello,Sam"

"Hey,Samantha. Kau cantik hari ini"

Oh ya,hari ini aku pakai dress warna ungu. Aneh? Ya,aku aneh. Sebelumnya aku tak pernah memakai dress.

Jangan berpikir bahwa aku begini karena ulah Kelvin kemarin. Itu sama sekali salah. Dan aku akan meninjumu jika kau menganggapku begitu.

"Hey,Sam. Kau cantik" sapa seorang yg duduk didepanku. Dia Richie. Adik Kelvin. Tapi sifatnya berbeda 180 derajat dengan kakaknya.

"Hey,thanks" ucapku.

"Oh yeah,maaf ya,karena kakakku kemarin membuatmu mungkin shock. Dia memang gila. Kau tau itu kan?" kata Richie dengan wajah menyesal.

"Tak apa. Maaf juga karena memenjarakan kakakmu" kataku.

"Tak apa. Itu untuk pelajaran baginya" ucapnya dengan senyum tulus. I'm hypnotized.

"Mengapa kau terlihat berbeda hari ini?" tanyanya.

"Ya,aku ingin tampak beda untuk yg terakhir kalinya" jawabku sambil menunduk.

Bisa kulihat wajahnya berubah menjadi penuh tanda tanya.

"Yg terakhir kali? Maksudmu?" tanyanya bingung.

"Dia akan disini untuk yg terakhir hari ini" kata Elena yg baru datang lalu duduk disamping kanan.

"Dan besok dia pergi ke London untuk tugas dari ayahnya" timpal Lily yg duduk disebelah kiri.

*meja segiempat ini untuk 4 orang. jadi pas*

"Kalian sudah tau?" tanyaku bingung.

"Kau jahat,Sam. Kenapa kau tidak memberitahu kami?" alih-alih menjawabku,Lily malah melontarkan pertanyaan padaku.

"Aku.. tidak sempat. Ini terlalu.. uhm.. terlalu mendadak" jawabku gugup. "Kalian tau dari siapa?"

"Dari kak Ashton. Kakak mu" jawab Elena. "Dia menghubungi Lily dan memberitahukannya"

"Oh" aku hanya ber-oh ria. "Maaf,aku memang tak sempat"

"Sudahlah. Toh,kita bisa mengerti kok" ujar Lily.

"Jaga dirimu baik-baik ya,Sam" ujar Elena.

"Hey,aku manusia disini. Aku juga bisa bicara. Oke,aku pergi saja" kata Richie.

"Hey!" aku mencegahnya. Dia menoleh dan tersenyum. "Thanks for everything"

"No. Thanks for everything" ujarnya kembali.

Aku tersenyum lalu dia pergi. Tiba-tiba dia berhenti,lalu berbalik menghadap ke arahku.

"Uhm... be careful,okay. I'll be miss you" ujar nya.

"Me too" ucapku,lalu ia pergi lagi.

Dia memang tampan dan keren. Dia lembut pada gadis. Walau dulu aku sering melengosinya,sekarang aku bisa bicara padanya. Yahh.. walau hanya sepatah dua patah kata.

"Sam,kau terlihat Wow dengan dress itu" kata Elena sambil menatap dress ungu ku yg sekaligus memecahkan lamunanku.

"Ya,dan rambutmu. Aku ingin rambut lurus coklat alami seperti itu" ujar Lily sambil menatap rambut coklat ku.

"Thanks,girls. Apa aku sudah mirip model fashion week?" tanya ku membuat tawa mereka pecah.

"Hahaha... mungkin Fashion Week akan menyewa mu hingga wajah cantikmu berubah menjadi keriputan. Hahaha!" ujar Elena.

"Kau benar-benar cantik,nona Samantha" goda Lily.

"Oh,come on. Stop kidding,I'm serious" ujarku sambil tertawa kecil.

"Baiklah. Besok aku akan menemanimu ke Airport ya?" kata Lily.

"Aku ikut!" seru Elena.

"Oke" jawabku.

***



diairport...

"Jangan lupakan aku ya,Sam!" pekik Elena.

"Jika sudah sampai telpon kami ya!" pekik Lily.

"Jangan merindukan aku,oke?" ucap Ashton percaya diri pada Lily. Dan Lily hanya menunduk malu.

"Tenang saja. Aku akan sering menghubungi kalian" kataku.

"Jaga diri baik-baik ya,honey" tutur Ibuku. "Jangan suka membentak pada Ashton dan Austin,turuti nasehat mereka"

"Bu,justru aku yg harus menjaga mereka. I have an extra protective to them" jelasku membuat Ashton dan Austin yg berdiri disampingku terkekeh.

"Sudahlah,Cepatlah berangkat. Yg penting jaga diri ya" tutur Ayahku.

"Baiklah,sampai jumpa ya" kataku.

Ternyata Lily terisak dipundak Elena. Wah,aku jadi merasa bersalah. Tiba-tiba Ashton mendekat padanya,lalu memeluknya. Aha! Finally you got him,Lily!

"Ehm.." Austin berdehem.

"Oh,shut up" gumam Ashton yg masih memeluk Lily. How sweet.

Panggilan untuk pesawat kami telah terdengar. Aku menggeret koperku dan berjalan menjauh bersama Ashton dan Austin. Sebelum itu kami berpelukan. Aku memang meninggalkan SMA ku di New York. Dan akan menjadi murid baru di London nanti. Dan juga akan tinggal dengan 5 orang lelaki masih labil .. ah.. aku juga masih labil.

Alright,see ya New York!





~♠~





Next Chapter...  →→→→

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Where stories live. Discover now