Chapter 4 - Hello London!

12K 760 24
                                    

— - — - —

Setelah sampai di Heathrow Airport,London. Austin dan Ashton berjalan mendahuluiku. Mata mereka mencari-cari sesuatu... bukan... seseorang. Akhirnya mereka melambaikan tangan pada seseorang yg memegang kertas bertuliskan 'Wildblood Sons and Daughter'. Itu berarti kami bertiga.

"Ayo,Sam. Kita telah dijemput oleh Paul. Dia pengurus One Direction" Austin menggandeng tanganku dan menariku ke arah orang yg dimaksud.

"Kalian Austin dan Ashton Wildblood?" tanya lelaki itu.

"Yeah,of course we are" jawab Ashton sambil menyalami lelaki itu.

"And this lil girl is Samantha Wildblood?" tanyanya padaku.

"Yeah,but don't call me lil girl,please" ucapku,membuat orang itu terkekeh. Apa yg lucu?

Aku menatap Austin dan Ashton heran. Mereka hanya mengendikkan bahu.

"Sudahlah,ayo naik mobil. Kita menuju ke 1D House" ucap Paul percaya diri. "Aku yakin kau pasti jatuh cinta pada mereka. Mereka tampan dan keren kok"

Ia mengedipkan mata,sedangkan aku hanya mencibir.

***

Setelah sampai di rumah atau 1D house atau apalah itu... Paul mengajak Austin,aku dan Ashton ke ruang tamu. Rumah ini lumayan besar untuk lebih dari 5 penghuni.

Saat aku memasuki ruang tamu,ternyata tema yg dipakai untuk rumah ini adalah tema teenager. Semua perabotannya ala remaja. Menarik. Sangat menarik. Lalu Paul mengajakku ke ruang tengah atau ruang santai. Ada 2 lelaki yg duduk disofa warna putih susu. Yg satu berambut pirang dengan makanan ditangannya,dan yg satunya lagi berwajah ketimuran dengan jambul di rambutnya. Mereka sedang menonton tv. Oke,aku tidak kampungan seperti yg kalian kira. Aku tau semua nama personel 1D walau aku tak mengidolakannya. Yg pirang itu adalah Niall Horan dan si jambul itu adalah Zayn Malik. Baiklah mereka menatapku dari atas hingga bawah lalu kembali lagi ke atas untuk menatap mataku. Mereka memasang ekspresi kagum sementara aku hanya berekspresi datar.

Si rambut pirang menaruh makananya dimeja depan sofa,mengelap tangannya dengan bajunya,lalu mengulurkan tangannya padaku. Itu jorok,bung!

"I'm Niall. You must be Samantha" katanya penuh senyum. Oh,dia polos. Dia punya Baby face. Ah,lupakan Sam.

"Ehm... Yeah,but panggil saja aku Sam. Nice to meet you" ucapku sambil menjabat tangannya lalu melepasnya. Mau tidak mau aku harus melakukannya. Lalu dia berganti menyalami Ashton dan Austin.

"Zayn" tegur Paul pada Zayn yg masih duduk di sofa. Baiklah,dia tipe orang yg cuek. Aku suka itu. Kita sama,man! Dia berdiri lalu menghampiriku.

"Zayn" ucapnya datar sambil menjabat tanganku.

"Sam" ucapku lebih datar. Bisa dibilang ketus. Lalu aku melepaskan jabatan tangan ku. Lalu ia berganti menyalami Ashton dan Austin. Anehnya,ia tersenyum ramah pada kedua kakakku. Kurang ajar. Tapi tak apa.

"Mana yg lain?" tanya Paul pada kedua lelaki tadi.

"Di lantai atas" jawab Niall sambil kembali melahap makanannya.

"Panggil mereka" suruh Paul.

Si Jambul itu menarik nafas lalu..

"HARRY!! LIAM!! LOUIS!! COME DOWN! NOW!!" teriak Zayn. Wow! Suaranya merdu sekali walau teriak.

Tiga detik kemudian si rambut keriting turun dari lantai atas lewat tangga. (masa lewat lift) Dia menatapku selama 5 detik lalu tersenyum padaku,membuat dimplesnya terlihat. Mata emerald green nya sangat mempesona. Tapi percayalah,aku tak tertarik.

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang