Kami Memulai Kisah

24 0 0
                                    

Belum ada 24 jam di Jogja, Dewi sudah jadi pacarku sejak malam itu, sepulangku menjemputnya di bandara malam-malam dari Jakarta.

Aku tidak pernah berpikiran untuk secepat itu. Hanya saja, aku menemukan momentum malam itu lewat obrolan yang sudah mengalir sejak awal.

"Jadi pacarku ya?"

Begitu aku menawarkannya.

Di sebuah warung makan cepat saji, hampir pukul 12 tengah malam, kukira hari itu adalah hari pertama kami memulai kisah dengan Dewi. Tapi ternyata aku salah, Dewi minta izin untuk cuci tangan sebelum menjawab tawaranku. Dia kembali setelah lewat 12 malam atau di hari berikutnya.

Sekembalinya ke tempat duduk, Dewi menganggukkan kepala! Aku punya pacar!

Aku tidak pernah seyakin ini berhadapan dengan seorang perempuan. Pengalamanku minim. Terakhir kali aku memiliki hubungan sekitar empat atau lima tahun yang lalu. Sampai sekarang aku tidak pernah merasa terlalu cepat atau terlalu terburu-buru memberikan tawaran itu.

Dini hari sekali, 14 Desember 2018, komitmen panjang kami dimulai. Aku mengantarnya pulang ke rumah sebagai pacar barunya.

*

Hari-hari pertama kami lewati dengan begitu hangat. Aku tidak pernah peduli dengan ungkapan orang-orang semacam:

"Maklum lah baru jadian, masih anget-angetnya, lihat saja besok" atau

"Pasangan baru jangan sering-sering pergi bareng, nanti cepat bosan".

Kami tidak peduli. Bagiku perasaan tidak semudah itu perasaan berubah hanya karena waktu. Justru sebaliknya, lebih sering bertemu bagiku akan ampuh merawat hubungan kami tetap baik-baik saja. Yang terpenting adalah, bagaimana kami membuat setiap pertemuan kami tetap diingat dan selalu menghadirkan momen-momen baru.

Aku masih ingat momen pertama kami pergi berdua sebagai pasangan baru. Aku dan Dewi menonton film. Coco. Film yang sarat makna akan pentingnya saling mengingat orang-orang tersayang menjadi film pertama yang kami tonton berdua di bioskop. Sebagai momen pertama, Dewi masih menyimpan tiketnya sampai sekarang.

Bersama Dewi aku merasakan momen-momen baru yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Salah satunya di penghujung pergantian tahun 2017 menuju 2018. Kami menghabiskan sepanjang hari berdua dari siang hari hingga dini hari. Mengitari kota Jogja berdua dengan sepeda motor, sesekali berhenti untuk melihat hingar bingar kembang api. Aku masih sangat ingat.

Aku yakin kisah kami akan terus berlanjut di tahun yang baru, tahun 2018. Aku sangat bersyukur. Aku bahagia.

DewiWhere stories live. Discover now