Conspirare | Menyingkap Tabir Dunia

NWO | HAARP yang Bikin Lombok Gempa?

Kenapa sih kok banyak sekali gempa? Apakah ini tanda kiamat? Inikah azab Allah karena penduduk negeri itu bergelimangan dosa?

"Tidak terjadi hari kiamat dan sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi." (HR. Bukhari, no. 978)

Baru-baru ini, gempa terus menggempur Bali, Lombok, dan sekitarnya. Fenomena alam yang cukup mengerikan. Lantaran angka tujuh bukan skala yang kecil. Cukup membuat BMKG berfatwa soal risiko tsunami. Mengingat betapa gilanya gempa 9,3 SR di Aceh 2004 lalu. Gempa kali ini terbilang cukup banyak, setidaknya tercatat 344 kali gempa sampai tanggal 9 Agustus 2018, dan 17 di antaranya bisa dirasakan.

Gempa, berdasarkan proses terjadinya, dibagi menjadi tiga: tektonik, vulkanik, dan runtuhan/longsoran. Gempa tektonik terjadi akibat tumbukan lempeng di lapisan litosfer kulit bumi. Tumbukan ini menghasilkan getaran yang merambat sampai ke permukaan. Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas gunung api. Gempa ini hanya dirasakan di sekitar gunung berapi menjelang, pada, atau beberapa saat setelah letusan. Gempa runtuhan / longsoran terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh.

Indonesia adalah pertemuan tiga lempeng dunia, yakni Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik. Wilayah kita juga terdapat banyak sebaran patahan aktif. Sedikitnya ada 200 sesar yang telah dipetakan. Posisi Indonesia juga berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yaitu daerah yang sering mengalami gempa bumi akibat letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Jadi nggak aneh kalau dalam sehari, lebih dari 10 gempa terjadi di Indonesia. Cuma seringkali tidak dirasakan.

Dalam rangka mendeteksi gempa dan tsunami, BMKG memiliki 33 stasiun geofisika di seluruh Indonesia, yang memiliki 285 seismometer dan beberapa detektor tsunami di laut. Dengan alat ini sudah cukup untuk tahu di mana titik episentrum, sedalam apa, intensitas kekuatan seberapa, di laut atau di darat.