Pada jalanan yang setiap hari digerus janji pembangunan hingga berlubang dan menjadi kolam bebatuan aku memilih tenggelam memasuki celah demi celah percakapan bertemu ketulusan yang menjadikannya kawan membahas matahari yang mengintip malu dari balik awan menciumi aspal yang tak pernah mengeluh digilas tergesa dan dibilas hujan
Pada pepohonan yang ramah dan belum bersilaturahmi dengan polusi aku mendekat tanpa basa-basi
merekatkan lengan pada hal-hal baru bertemu asing tanpa takut memeluk tabu memutus batas yang selama ini merantai diri memandang hidup dalam damai untuk berarti dengan lebih menikmatiSejuk angin, hangat fajar, terik senja, syahdu malam adalah kawan terbaik bagi jiwa-jiwa yang merindu kebebasan tenang namun tidak menghanyutkan liar namun tidak menyesatkan
Mungkin benar cinta adalah tentang kepekaan terhadap hal-hal yang mengitari untuk apa terlihat bahagia namun menyakiti diri sendiri bukan tentang pujian, bukan pula kejuaraan ini tentang merayakan apa yang selama ini terlewat dan mengikhlaskan apa yang selama ini menjerat
Apa kabar?
Bukan, bukan kamu
Apa kabar mimpi-mimpimu?
Sudahkah kau wujudkan?
Atau hanya menguap sebagai angan-angan?
Tersenyumlah selamat meraih impian bergeraklah wahai perasaan
-Shilospink
YOU ARE READING
Sajak Tanpa Arti
RandomAku bukanlah borjuis Kegiatanku hanyalah menulis Aksara demi aksara kutulis Kurangkai bait dari baris demi baris Kususun menjadi puisi yang eksotis Puisiku dinamis Terkadang romantis Terkadang egois Aku bukan borjuis Bukan juga kapitalis Aku realist...