[Ch 5 - Six-Eared]

370 96 6
                                    

Ah Bao menepati janjinya.

Setelah membiarkan dia pergi, dia sangat berkelakuan baik, patuh, dan tidak menimbulkan masalah. Mungkin karena inilah A-kun tidak terlalu peduli padanya lagi, membiarkannya bergerak bebas di dalam rumah.

Meskipun Ah Bao sepertinya takut pada A-kun, selalu menempel di sampingku, tidak mau mendekatinya.

Anak ini, setelah mengenalnya untuk sementara waktu, sebenarnya cukup menawan.

Seminggu kemudian, aku pergi ke perusahaan perdagangan asing lain untuk wawancara.

Pada pukul dua siang setelah wawancara, aku perlahan-lahan kembali ke vila A-kun dengan membawa tas kerjaku, secara kebetulan dilewati oleh seorang wanita muda yang berjalan keluar dari rumah.

Aku sedikit terkejut, karena ini adalah pertama kalinya orang asing datang berkunjung.

Wanita itu terlihat sangat sedih, matanya merah, seakan baru saja menangis.

A-kun dengan sopan mengirimnya keluar pintu, mengatakan sesuatu padanya.

Wanita itu mengangguk, dan sebelum pergi, dia membungkuk pada A-kun.

Dan A-kun hanya menatapnya sambil tersenyum.

Sampai siluet wanita itu tidak lagi terlihat, aku berjalan mendekat, bertanya dengan rasa ingin tahu, "Eh, apakah itu kekasihmu? Apakah kamu membuatnya menangis? Dia terlihat seperti wanita hebat, kenapa kamu tidak mengejarnya."

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan."

A-kun memandangku dengan geli, kembali masuk ke rumah.

Aku mengikutinya masuk, bertanya dengan ragu, "Lalu kenapa dia menangis? Siapa dia?"

A-kun menuangkan secangkir teh, minum seteguk, "Dia diperkenalkan oleh temanku. Kekasihnya hilang."

"Kekasihnya hilang?" Aku masih tidak mengerti, "Lalu dia datang mencarimu ..."

"Dia datang untuk meminta bantuanku."

"Pft, minta bantuanmu?"

Aku tidak bisa menahan tawa, "Bukankah seharusnya orang hilang dilaporkan ke polisi? Apa gunanya bertemu denganmu?"

A-kun menyesap tehnya, tidak mengatakan apapun. Setelah beberapa saat, dia perlahan-lahan berbicara, "Dia melaporkannya, tetapi tidak ada gunanya; mereka tidak percaya kata-katanya."

"Oh? Kenapa?"

Aku terjebak dalam ketegangan, melihat dengan penuh rasa ingin tahu pada A-kun.

A-kun memegang cangkirnya dengan kedua tangannya dan duduk di sofa.

"Wanita itu bernama Fang Caiyun, kekasihnya adalah He Xiaowei. Mereka belajar di kampus yang sama dan mulai berkencan setahun yang lalu, dan tinggal di flat sewaan di dekat kampus mereka. Semua seharusnya berjalan baik, tetapi sekitar sebulan yang lalu, untuk beberapa alasan, He Xiaowei mulai mengurung diri di ruang kerjanya, menolak untuk keluar. Dia tidak pergi ke sekolah, tidak pernah meninggalkan rumah, dan bahkan tiga makanannya disediakan oleh Fang Caiyun di depan pintunya.

"Awalnya Fang Caiyun mengira dia hanya butuh waktu sendirian, tetapi seiring berjalannya waktu, kondisi He Xiaowei memburuk. Dia mulai mengunci pintunya, menolak membiarkan siapa pun masuk, dan tidak ada yang tahu apa yang dia lakukan di kamarnya. Fang Caiyun hanya bisa membawa makanannya ke kamarnya, dan He Xiaowei diam-diam akan membawa makanan masuk dan keluar dari kamarnya setiap kali dia(FC) tidak melihat".

"Ini berlangsung selama beberapa minggu, dan tiga hari yang lalu, Fang Caiyun menyadari bahwa makanan di depan pintu belum disentuh. Tidak peduli berapa banyak dia mencoba mengetuk pintu, tidak ada jawaban. Dia khawatir sesuatu telah terjadi pada He Xiaowei, dan membawa beberapa alat untuk membuka pintu. Tetapi ketika pintu terbuka, dia menemukan kamar itu benar-benar kosong, tidak seorang pun di dalamnya. He Xiaowei telah menghilang, begitu saja."

[Slow Update] Jin Xiao Yi Tian [BL]Where stories live. Discover now