03 - Ingin bertemu

806 69 6
                                    

Keinginanku hanya satu, bertemu kamu.

[Rindu, 12.19]

***

Sudah tidak mengherankan lagi bagi Dilly jika melihat kemegahan rumah milik bossnya itu. Beberapa kali masuk kesana membuat Dilly hafal benar setiap lokasinya.

"Lo mau minum apa?"

Dilly yang saat itu tengah melihat-lihat majalah seputar otomotif langsung menoleh.

"Air putih aja"

Nano mengangguk. "Dingin, anget, atau yang biasa?"

"Biasa aja"

"Berapa mili? Lima ratus atau tujuh ratus--"

"Oli aja deh gue. Ribet amat sih lo. Heran gue, nyiapin air putih pake banyak tanya segala." Nano tertawa. Cowok itu menuangkan air minum dingin yang baru ia keluarkan dari kulkas.

"Nih, minum! Biar seger itu tenggorokan. Kasihan gue sama tenggorokan lo. Selama inikan, tenggorokan lo keisi asap mulu."

Dilly mendengus. Tapi tak urung, dia mengambil segelas air yang diberikan Nano.

"Gue ganti baju dulu bentar. Kalau lo mau cemilan ambil aja di kulkas. Di laci deket kulkas itu juga banyak"

Setelah mengatakan hal tersebut, Nano langsung meluncur ke lantai atas. Tempat dimana kamarnya berada.

Tak lama kemudian, cowok itu kembali turun. Dengan kaos oblong berwarna putih dan jeans berwarna biru.

"Ayo!"

"Kemana?"

"Jalan-jalan, lah. Temenin gue keliling kota. Sebelum nanti gue balik lagi ke Jogja."

Dilly menggeleng, "Males, ah. Ngantuk gue." Nano berdecak. Dengan tidak sabaran ia langsung menarik tangan Dilly dan membawanya keluar. Nano bahkan sama sekali tidak perduli akan protesan Dilly juga umpatan kasar yang ditujukan padanya. Masa bodohlah, ya. Intinya dia ingin bersenang-senang dengan Dilly hari ini.

***

Hari itu sesuai perkataannya, Nano benar-benar membuat Dilly kewalahan. Mulai dari menonton, main game di timezone, makan es campur di warung yang ada di pinggir jalan, dan kini berakhir di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota.

Entahlah, cowok itu memang tidak tahu lelah. Dua jam mereka berkeliling dan hanya tiga barang saja yang mereka dapatkan. Selebihnya, Nano hanya melihat-lihat.

Dilly yang memang sudah merasa lelah mendorong troli belanjaan milik cowok itu langsung protes saat melihat Nano yang kembali mengulang kebiasaanya.

Melihat barang--memegangnya--membaca komposisi bahannya--lalu mengembalikannya.

Dilly mendengus kasar. Yakali aja cowok itu membaca ratusan barang yang terjual disana. Ck!

"Lama amat sih lo! Capek tau nggak, gue!" semprot Dilly langsung. Hilang sudah kesabarannya yang ia tahan beberapa jam ini.

"Bentar, ini gue mau lihat komposisi bahan makanan kaleng yang ada--"

"Yang ada apanya? Puluhan barang cuman lo liatin, pegang, trus lo baliin lagi. Kesel gue liatnya." Nano tertawa.

HurtedWhere stories live. Discover now