3. Sugar Baby.

9K 1K 90
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang lain.


***

"Kenapa masih banyak orang-orang yang mengira orang beruntung itu adalah orang yang cantik, kaya, pintar, tampan, dan hal baik lainnya.
Tidak semua hal baik yang orang punya, merupakan keberuntungan untuknya. Dan juga, karena kau tidak memiliki itu semua, bukan berarti kau tidak beruntung!"

***

Rachel turun dari mobil pribadi milik Sehun malas. Bukan Sehun yang mengemudikannya. Tapi, supir pribadi. Sudah berapa kali Rachel minta izin kepada Sehun untuk mengemudikan mobil sendiri. Tapi, izinnya tak kunjung diterima. Membuat dirinya ke mana-mana harus pakai supir pribadi.

Termasuk hari ini, dirinya harus datang ke kantor Sehun untuk membawa sebuah berkas yang lelaki itu lupakan pagi tadi.

Padahal bisa saja ia menyuruh supir sendiri yang membawanya tanpa harus ada embel-embel Rachel ikut. Tapi, lelaki itu bersikeras agar Rachel turut serta. Menyebalkan.

"Aku harus bertemu dengan Sehun sekarang. Aku ini calon istrinya."

Rachel menoleh pada sumber suara yang baru saja mengatakan bahwa dia ingin bertemu Sehun. Dan dia merupakan calon istrinya.

Di depan meja resepsionis, seorang perempuan yang memakai baju kurang bahan sedang berdiri sembari marah-marah pada petugas di sana.

"Apa Anda sedang bercanda? Presdir Oh sudah me--"

"Ada apa ini?" Rachel bersuara. Tak tahan melihat perempuan yang ia ketahui bernama Irene itu marah-marah pada resepsionis yang sangat ramah pada Rachel.

"Anda datang, Nona muda?" tanya resepsionis tersebut ramah. Pun, membungkuk sopan di hadapan Rachel.

"Aku ingin bertemu Sehun. Dia ada di ruangannya, kan?" tanya Rachel sembari melirik Irene. Jelas Rachel tahu siapa perempuan yang kini tengah menatapnya dari atas sampai bawah itu. Mantan kekasih Sehun. Sehun sendiri yang memberitahukannya.

"Iya, Nona. Presdir sedang di ruangannya. Mau saya antar?"

Rachel menggeleng.

"Tidak perlu. Aku sendiri saja," ujarnya kemudian pergi dari sana.

"Apa sekarang kau sedang membohongiku? Kau bilang Sehun tidak bisa diganggu, sekarang malah membiarkan seorang gadis ingusan menemui Sehun?"

Rachel dengar apa yang dikatakan perempuan itu. Tapi, dirinya masa bodoh. Siapa yang peduli pendapat orang-orang tentang dirinya. Persetan!

"Dia adalah is--"

"Hey! Kau pasti sugar baby-nya Sehun, kan?"

Rachel berhenti melangkah. Pun orang-orang di sekitarnya berhenti beraktivitas. Memperhatikan seorang perempuan yang baru saja mengatakan hal tidak pantas itu.

Lantas Rachel membalikkan badannya. Mendekati perempuan itu pelan.

"Bisa kau bawa berkas ini ke ruangan Sehun?" tanya Rachel pada resepsionis tersebut sembari menyodorkan map putih yang sedari tadi ia pegang.

Bad Girl X Good Boy 2 (RSB 5) Complete✔Where stories live. Discover now