13. Full of Pain

6.1K 719 341
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain.


***

"Kau harus sadar. Sadar bahwa selain zona "baik-baik saja", ada yang dinamakan zona "tidak baik-baik saja" di dunia ini."

***

Rachel duduk termenung di kursi taman yang ada di belakang rumah miliknya bersama dengan Sehun. Sudah hampir jam sebelas malam. Namun, kakinya merasa enggan untuk masuk ke dalam rumahnya. Dirinya merasa nyaman berada di sana. Duduk di atas kursi yang berada di bawah pohon mapple sembari menikmati angin malam yang segar.

Beberapa hari lagi salju pertama akan turun. Dan butuh waktu yang lama untuk Rachel menunggu hal tersebut.

Rachel sangat suka salju. Di setiap tahunnya, ia selalu berdoa agar Tuhan bisa memanjangkan umurnya sehingga dirinya bisa menyaksikan salju turun ke bumi, jatuh menimpanya dengan butiran lembut miliknya.

Ia sangat suka saat di mana dirinya berdiri di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir cokelat panas dan sebuah jam pasir.

Matanya akan memperhatikan setiap pasir yang turun berganti tempat, lalu kemudian perlahan berkurang dan akhirnya habis. Saat semua butiran pasir tersebut berpindah tempat, maka Rachel akan segera mendongak, menyapa salju yang perlahan-lahan turun dan menyapanya juga.

"Kenapa belum masuk? Kau bisa sakit jika berada di luar di jam seperti ini."

Rachel menoleh, matanya mendapati Sehun yang berdiri dengan setelah baju tidurnya.

Ngilu.

Itu yang tiba-tiba Rachel rasakan saat sadar bahwa baju tidur tersebut adalah baju tidur couple yang mereka beli beberapa bulan yang lalu.

Bukan Sehun yang mau. Namun, Rachel sangat suka dengan motifnya. Sayang, tidak bisa dibeli satuan. Harus satu pasang. Itu sebabnya Sehun rela membeli baju tidur tersebut bahkan ketika Rachel tahu Sehun benci warnanya.

"Kenapa memakai baju itu? Bukannya kau tidak suka warnanya?" tanya Rachel mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba matanya terasa panas.

"Lama-lama aku jadi suka," balas Sehun sembari mendudukkan dirinya di samping Rachel.

"Kenapa kau malah duduk di sini? Kau pasti sudah bersiap untuk tidur."

Sehun mengangguk. "Tapi, saat hendak menutup jendela, aku melihatmu. Jadinya aku menghampirimu di sini. Kenapa belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur akhir-akhir ini. Sedikit stress mungkin menunggu hasil ujian keluar," jawab Rachel yang sebenarnya hanya alibi.

Sejak kapan Rachel peduli dengan nilainya? Masa bodoh. Toh, ayahnya orang kaya yang bisa membayar universitas mana pun untuk dirinya kuliah.

Itu yang selama ini ayahnya lakukan, bukan? Hidup dengan uang yang banyak. Hingga menghancurkan hidup Rachel hanya demi uang.

"Kau pasti lulus."

Rachel tersenyum tipis kemudian mengangguk. Lalu selanjutnya memilih diam sambil memainkan jari-jemarinya.

"Besok aku akan ke rumahmu."

Bad Girl X Good Boy 2 (RSB 5) Complete✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant