Surat Cinta untuk Putriku

86 4 1
                                    

Nak...

Saat ibu belia, banyak debaran yang pernah singgah

Bermacam rona yang pernah merekah

Semua terjadi di berbagai kisah

Merajut asmara bak benang bertuah


Ketahuilah Nak,

Tak semua debaran itu bermuara manis seperti Romeo Juliet

Pun tak semua kisah asmara itu berhunus terjal seperti Sampek Engtay


Kuberitahu Nak, 

Jika kau nanti merasa berdebar ketika bertemu dengan sosok yang mungkin seperti ayahmu,

Jika kau merona ketika netramu saling bertautan dengan sosok yang mungkin seteduh ibumu,

 Mari ceritakan kepada Ibu, bagaimana rasa debaran dan semburat merah pipi yang kau jamu,

Sosok seperti apa yang membuatmu kian lama mematut diri didepan cermin, membuatmu lupa cara berjalan anggun atau membuat buku harianmu penuh dengan aksara bertajuk waru.


Pesan Ibu untukmu Nak, 

Berbijaklah selalu dengan hatimu.

Cinta memang selalu rumit, bahkan untuk seukuran orang dewasa

Tak ada definisi cinta yang baku

Cinta akan terus bermuara, berusaha menemukan dermaganya.


Jika memang suatu saat kau dapati sembilu dalam rajutan asmaramu, 

Jika ternyata dia mu tak membalas sirat manik indahmu,

Jika ternyata dia mu lebih menggemari ratu sekolahmu,

Kemarilah pada pelukan Ibu,

Ibu akan tunjukkan cinta terhebat yang tak akan kau temukan pada siapapun, termasuk dia mu sekalipun.

Dan kau akan selalu mendapatkannya.

Setiap hari, setiap detik, kau akan dijamu oleh cinta terhebat.

Ibu akan tunjukkan tempat terhangat dan ternyaman yang tak kalah dengan ranjang merah jambu favoritmu


Ibu akan ceritakan berbagai kisah masa lalu, 

Dimana ibu juga gadis sepertimu, 

yang kalut dengan sosok mempesona kala itu,

Dimana makan garam sudah terjadi dalam kehidupan ibu,

Sosok mempesona kala itu bukanlah ayahmu. 

Tetapi dari ayahmu lah ibu percaya, bahwa cinta sejati akan selalu berpulang pada rumahnya.


Di rumah yang sederhana, 

ibu menemukan banyak kebahagiaan, Termasuk memilikimu.

Di rumah yang sederhana,

ibu menemukan banyak cinta,

Termasuk mencintaimu, putriku.

Jadi, jika dia mu meninggalkanmu sebab tak lagi mencintaimu,

Ingatlah ibu, Yang cintanya selalu tercurah untukmu.

 tanpa alasan, 

tanpa pembalasan.


Tertanda,

Ibumu sebelum memilikimu.


Sidoarjo, 3 Agustus 2018

Guratan MonalisaWhere stories live. Discover now