Ketahuilah, perempuan tidak akan pernah merasa cukup hanya dengan kata-kata. Apalagi bualan gombal yang sudah menjamur itu, tidak akan termakan hatinya. Jangankan bualan gombal; puisi-puisi, kata-kata indah dan segala aksara yang memikat itu pun tak mengena sepersepuluh keyakinannya.
Jangankan pula puisi memikat, kau persembahkan dengan pembuktian 1000 mawarpun mereka akan tetap merasa belum cukup untuk mengisi penuh relung keyakinannya.Mereka akan terus dan selalu diruntuhkan pertanyaan yang menggunungi hatinya, entah dikatakan langsung ataupun lewat sanubari; "apakah kau mencintaiku?". Kau berpaling setitik, membuat perbalahan setitik, tak segan-segan pertanyaan itu menjelma; "apakah kau tak mencintaiku lagi?".
Maka pahamilah, sejatinya; acuhnya adalah pedulinya yang tertutup rapat. Diamnya tersimpan berjuta pertanyaan. Senyumnya terkias berlaksa kepiluan. Kau masih saja mengatakan perempuan itu menyebalkan? tak mau dicintai? Kau belum memahaminya.
Sidoarjo, 6 September 2018
