Baju Baru Rembulan

10 1 0
                                    


Rembulan tengah mematut-matut, mengenakan baju baru

anak-anak surau hilir mudik,

berlindung di bawah gamis hitam baru rembulan

yang mereka bawa tangkai-tangkai abu dan korek api

kemudian bermain dengannya, tertawa, disaksikan sang candra.


Gadis itu berdiam, tak membawa tangkai abu dan korek api

di dadanya sebuah bingkai usang, memori kelam yang melucutkan pakaian rembulan

Ia terisak, bagaimana mereka bisa tertawa, sedangkan ia meneguk tuba.


Aku menghampirinya, bertanya apa yang ia mau

"Ingin pulang," katanya berbinar,

serupa cahaya kerlap-kerlip tangkai abu.


Darahku berdesir,

runtuh seluruh sendiku.

Barangkali ia ingin dipeluk Tuhan

atau pulang ke rumah orangtuanya,

diantara dinding-dinding kekar

diantara kerlap-kerlip gemintang.



Gresik, Malam Syawal 1440 H

Guratan MonalisaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora