Enak di kamar

22.3K 2.3K 314
                                    

Bujang lapuk Ciwedey.
Km ngmbk?
Knp g plg?

Dih...! sms alay. Medit dibawa-bawa sampai ke chat. Nggak heran memang.

Melemparkan ponselnya ke sudut dinding, Ara menyeruput ingusnya. Baru saja ia nonton Crash Landing On You episode 6. Nanggung memang. Tapi nggak bisa komen juga, sebab produsernya bukan Abang, eh maksudnya bukan pacarnya yang bisa dimintai tayang kapan aja.
Suasana hati yang sedang mendung akibat dimarahin anak pak Darma, didukung adegan Hyun Bin terkena tembakan saat mengawal sang wanita, jadilah pelengkap haru nan membiru.

Mana ditambah pengumuman dari admin yang katanya drama favoritnya  tidak akan tayang satu minggu ke depan. Alamat gantung diri.

Ketika lampu ponselnya berkedip tanda panggilan masuk, Ara memilih membalikkan benda tersebut dan menaruhnya di bawah bantal.

Kembali mengingat bagaimana Banyu memarahinya. Pertama kali bagi Ara melihat kemarahan pria itu. Ia yang biasa disindir harus dibentak. Kan, kaget.

Deringan ponsel mengagetkan gadis itu. Perasaan tadi udah di silent, kok bisa bunyi?

Meraba benda di bawah bantal, mata Ara melihat nama si penelpon.

Bu Farida calling...

Kan udah telp tadi pakai hp Abang, kenapa telp lagi?

"Assalamualaikum, Buk."

"Wa"alaikum salam. Ra, Abangmu udah di situ kan?"

Abang?

"Bang Banyu?"

"Emangnya kamu ada Abang lain?"

Nggak sih. "Kenapa Abang ke sini?"

"Khawatir dia. Dari tadi nggak bisa tidur. Makanya ke konter kamu. Udah sejam yang lalu. Masa belum sampai?"

Sejenak Ara berpikir. Abang khawatir? Rasanya kok sulit dipercaya.

"Nggak ada, Buk. Ara sendirian di konter," jujur Ara.

"Tapi Abangmu pamit ke konter Ara. Kamu udah cek ke luar?"

Ngapain gue cek? Bodo. "Iya Buk. Ara cek."

Hati berdusta, bibir membenarkan. Entahlah. Setengah kesal Ara menjawab salam bu Farida.

Matanya nyaris membeliak melihat panggilan tak terjawab dari Banyu juga pesan yang menjelaskan keberadaannya.

Bunyi kasar rolling pintu besi konter terbuka menjawab harap laki-laki yabg sudah satu jam lalu berada di luar.

"Lampu luar kenapa dimatiin?"

"Ke sini, cuma mau nanya lampu? Dah, aku nyalain. Pulang sana."

Sebelum tetangganya menarik rolling maroon itu, Banyu menyerobot masuk.

"Abang ngapain sih! Pulang sana."

"Kamu yang ngapain di sini? Udah salah bukannya minta maaf. Malah cari masalah baru."

Nada bicara Banyu terdengar dingin.

"Aku nginap di konter aku. Masalahnya di mana?"

"Tanyain ibu."

Lah, kok ibuk?

"Mending Abang pulang. Aku memang ada kerjaan. Nggak bisa pulang!"

"Aku bantuin."

"Ga usah!"

"Ya udah, pulang."

Ara menghentakkan kakinya, pertanda kesal pada tetangganya.

Ranjang TetanggaWhere stories live. Discover now