Padlock ' You Must Be Mine

319 24 5
                                    

"Kakak bisa mempercayaiku." Nesstie menelepon seseorang sambil tersenyum simpul.

"..."

"Kita seimpas, aku ingin itu."

"..."

"Baiklah, terima kasih kembali."

────────────────────

Pagi yang cerah

Play song : Best Day Ever~

Kegelapan malam perlahan tergantikan seiring rembulan dan mentari berganti posisi. Suasana tampak damai. Mentari tak tinggal diam dengan mengusik tidur orang-orang agar melanjutkan hidupnya.

Cahaya itu perlahan memasuki sebuah kamar temaram. Seiring berjalannya waktu membuat sang empunya bergerak terganggu dari tidur.

"Hoam...." Ella meregangkan badannya sambil melirik jam beker disampingnya dengan malas.

"OMG! UDAH JAM TUJUH!" teriak Ella terkejut tidak memikirkan kantuknya.

Tak menunggu lama, Ella terburu-buru ke kamar mandi menghindari pidato ibunya nanti jika dia terlambat.

"Pagi semuanya. " Napas Ella tersenggal sambil mengecup pipi mama, papa dan abang nya.

"Juga sayang, ayo sarapan sudah siang. Nanti kamu terlambat ke kampusnya," ucap mama Ella, Kannika.

"Yah ... Mah, Pah, Ella udah buru-buru bentar lagi masuk. Ella ngga mau kena omelan dosen nanti," ucap Ella cemberut sambil mencomot roti dari piring Yan.

Yan hanya memperhatikan gerak tangan Ella lalu kembali memakan roti di tangannya. Yan masih memiliki akal untuk berpikir mereka berasal dari keluarga kaya. Roti tidak akan membuatnya kelaparan karna persediaan roti tidak akan habis.

"Ya sudah kalau begitu, anak Papa makannya di jalan aja," ucap Papa Joandry fokus dengan sarapannya.

"Nah iya, Papa paling ngerti kalau soal beginian! Okey, Ella makan di jalan. Ya udah, Ella berangkat. Dah ... Mah, Pah and Abang Yan muach, GrobCar memang the best!" sahut Ella mengacungkan jempol kirinya dan mengambil roti Yan lagi lalu beranjak pergi.

"KULIAH YANG BENER!" teriak Kannika.

Mereka terkekeh melihat kelakuan sibungsu.

"Bang, Papa sama Mama ada meeting. ngga masalah ditinggal berdua sama adek?" tanya Joandry menyudahi makannya dan terfokus ke Yan.

"Bewapa hawi?" tanya Yan menatap Joandry kembali dengan mulut penuh dengan roti.

"Habisin dulu yang dimulut, heh!" tegur Kannika lembut.

"Oke, jadi berapa hari? Meeting apa? Dimana? Ada oleh oleh-oleh? Terus dari kapan? Sampai kapan? Abang boleh ngajak temen nginap seperti biasa kan?" cerca Yan ngerap.

"Siang ini," jawab Joandry singkat.

"Lah, gimana ceritanya mendadak," protes Yan.

"Suka-suka Mama sama Papa lah, kok kamu yang sewot," potong Kannika memasang ekspresi ingin memakan Yan.

"Ya udah. Yan cuma minta duit, masih pengangguran, kasihani Yan" pinta Yan dengan mata kucing yang amit-amit.

"Blackcard Abang hilang lagi pasti? Nanti Papa kirim blackcard yang baru." Terka Joandry menatap Yan dan sayangnya tepat.

Blackcard Yan hilang.

"Oke, Mama Papa boleh pergi bebas kemana aja" jawab Yan melanjutkan makannya.

Naskah-naskah Drama [Kemah]Where stories live. Discover now