Our Stories

Semu

Notes :

Kalo mau ss or mau posting bagian favorit temen-temen di ig, twitter, facebook, or sosial media lain, silahkan. Tapi jangan lupa buat tag aku yaa @ylrhm__
(ingat! underscoresnya ada dua)

Happy reading 🥰🥰🥰

****

Aku sayang Ibu.

Aku sayang Ayah.

Aku sayang adik-adikku.

Aku sayang nenek.

Aku sayang kakek.

Aku sayang Bibi.

Aku sayang Paman.

Aku sayang Tante.

Aku sayang sepupuku.

Aku sayang keluarga.

Aku sayang guru-guru.

Aku sayang sahabatku.

Aku sayang temen kelasku.

Aku sayang temen seperjuangan.

Aku juga sayang temen-temen di sini.

Rasa sayang aku buat semuanya, bisa jadi lebih besar dari rasa sayang aku buat diri aku sendiri.

Sungguh, aku menyayangi kalian. Aku gak pernah mau kehilangan kalian. Jangankan untuk kehilangan, membayangkan kehilangan saja aku tidak sanggup. Dan mungkin, jika aku benar-benar harus kehilangan, jujur aku tidak pernah sanggup.

Temen-temen tahu apa hal yang paling aku benci?

Aku benci yang namanya kehilangan. Aku benci ditinggalkan. Aku benci sendirian. Aku benci kepergian.

Maka dari itu aku selalu meminta pada orang-orang yang aku sayang, agar tidak pergi, aku selalu meminta mereka untuk selalu berada di sampingku.

(temen-temen juga jangan pergi ya, karena aku sayang temen-temen)

Memang terlihat begitu egois, namun aku benar-benar tidak pernah ingin mengenal apa itu yang namanya kehilangan. Boleh kan aku egois tentang ini?

Namun sepertinya Tuhan tidak mengizinkan aku untuk egois tentang hal ini.

Tidak bisa dipungkiri, sebesar apapun rasa sayang kita, sebesar apapun rasa tidak ingin kehilangan yang kita miliki, sebesar apapun ketidak relaan, sebesar apapun usaha kita untuk mempertahankan, sebesar apapun usaha kita untuk menghalangi sebuah kepergian...

Semuanya sia-sia.

Percuma saja.

Tidak bisa dipungkiri, jika Tuhan sudah memintanya pergi, sebesar apapun rasa tidak rela dalam diri... maka akan tetap pergi.

Tidak bisakah kami bernegosiasi?

Tidak bisakah kami mengulur waktu kepergian?