7. Teman Lama atau Cinta Pertama

11.8K 1.9K 952
                                    

Halo, Aveyours! Nah begitu dong keluar. Buat yang kemarin keluar, karena kalian, cerita ini tetap di sini! Tolong konsisten ya agar terus di sini. I really appreciate all of you, maka sesuai janji, langsung up dan part ini banyak! Lebih panjang. Semakin kalian aktif, di wattpad dan ig, aku akan semakin semangat juga. Part ini 1000 Vote, 700 komen. Bisa ya! Kan panjang~

Oh ya, buat yang kelewat votenya, bisa cek part sebelumnya, mungkin votenya belum dipencet. Terutama part 5, jomplang sekali. Hhuhu. Dan ya, lihat covernya sudah ganti! Dicekek Okssi! Haha!


+++


Sekalipun Taeri tersenyum, sekalipun ia memakai pakaian cantik, sekalipun wajahnya masih menunjukan keangkuhan, tetapi ia tidak baik-baik saja saat ini. Kacau. Namun berusaha mengatasinya dengan sedemikian rupa. Mudah saja, ia sudah terbiasa hidup dengan lakon sandiwara, maka harusnya ini juga bukan hal yang sulit. Harusnya.

Mempersilakan kedua tamu masuk, semuanya menunjukan wajah keterkejutan. Taeri menjadi pengamat di sini. Atau mungkin ia juga salah satu pemain di dalamnya.

"Kalian datang bersama," ujar Taehyung sambil menyajikan senyuman asimetris. Bukan senyuman lebar penyambutan. Semua yang ada di sana tahu itu. Senyuman seringai penuh arti.

Taeri awalnya tidak tahu-menahu, berusaha menebak-nebak dan menelisik ada rahasia apa. Ada kebohongan apa yang harus ditutupi.

"Tidak. Kami hanya bertemu di depan pintu. Tolong jangan salah paham," sahut Hara buru-buru terlihat panik. Berkebalikan dengan Choi Jimin yang terlalu tenang dan tidak peduli.

Taeri dapat mengambil kesimpulan bahwa memang mereka tidak datang bersama, tetapi pasti ada sesuatu. Saat ini ia benar-benar berusaha keras menahan tawanya. Duduk sambil menyilangkan kaki dan menopang dagu. Melirik pada Taehyung yang seperti biasa—datar. Tidak terbaca. Pasti istrinya frustasi sekali.

Lalu pada Hara yang masih panik, tetapi Taeri tetap harus bersiap, karena tanda tanya besar kedatangan Hara ke sini. Apa ini semacam acara menangkap basah suami berselingkuh? Tetapi Ok Taehyung mengatakan kalau ia bahkan sudah memberi tahu Hara.

"Lalu kau ke sini untuk apa? Tentu tidak menemuiku, bukan? Kau tidak tahu aku ada di sini," ujar Taehyung lagi. Taeri hampir saja bertepuk tangan karena Ok Taehyung seolah menunjukaqn bahwa dia benar diam-diam menemui dirinya, namun tidak merasa bersalah sama sekali.

Kalau saja Ok Taehyung menjadi suaminya, mungkin akan berakhir tangannya juga berlumuran darah. Habis kesabaran.

"Ya..." suara Hara lirih terdengar. Sulit ditebak karena sedih, kecewa, atau justru cemas, ketakutan. "Aku ingin bertemu dengan—Nona Kim." Hara menoleh menatap Taeri tajam. Mengintimidasi.

Untuk beberapa saat, Taeri agak terkejut, tidak menyangka akan langsung ditatap begitu, tetapi sedikitpun tidak merasa takut ataupun gentar. Kim Taeri jelas sudah melalui hal yang lebih buruk. Kim Taeri sadar sekali dirinya bukan seorang protagonist. Sulit mencari kebaikan dalam dirinya. Ia malah tersenyum angkuh dan mengerlingkan matanya pada Hara. "Ada apa Nyonya Ok Hara?"

Hara jelas geram. Ia meremas tangannya keras-keras. Ingin sekali memukul tengkorak kepala Taeri sampai hancur. Namun ia tidak akan pernah memiliki keberanian itu.

Jika desas-desus yang terdengar benar, Taeri yang membunuh Hitmore, suaminya sendiri, maka Hara patut takut. Itu berarti, Taeri dapat melakukan apapun padanya juga. Kim Taeri mengerikan. Ia harus waspada.

Pun Hara kembali menatap Taehyung yang tanpa terduga berada di sana. "Ku kira kau berkerja," ujar Hara menyindir begitu halus. Langkah yang sangat salah.

Keep Lying and I'll Help YouWhere stories live. Discover now