#23 [Fake]

1.3K 197 3
                                    

Zephyr menceritakan semua yang telah terjadi di perang itu, dan kedua anak itu hanya bisa terdiam.

"Tapi bagaimana..."

"Mereka bahkan menyiksa dan memperbudak para penduduk ha?!"

Bassan menggigit bibirnya setelah mendengar semua cerita dari Zephyr.

"Dulu aku pernah melihat orang yang minum darah manusia dan aku benar-benar ketakutan saat itu."

Vampir,

Vampir adalah makhluk legenda yang hanya ada di buku dongeng tetapi dia ada di dunia ini, vampir menyerap darah manusia untuk tetap hidup dan meningkatkan kekuatannya.

"Tadi dwarf sekarang vampir dunia apa-apaan ini?!"

'Ya jika kamu tanya aku aku juga tidak tahu karena aku bukan dari sini. Jadi vampir, dwarf, dll tidak begitu mengejutkanku karena semua yang ada di dunia ini benar-benar aneh.'

"Aku dulu hanya bisa bersembunyi di balik batu sampai ada seorang wanita menggunakan jubah putih muncul dan membasmi semua vampir itu."

'Wanita jubah putih?'

"Wanita itu menggunakan kekuatan cahaya yang sudah di luar akal, dia bisa menciptakan cahaya seterang matahari dan cahaya itulah yang mengangkat semua semangat para prajurit."

Cerita yang diceritakan oleh Zephyr benar-benar menarik, tetapi Randall tampak tidak tertarik.

"Randall?"

Randall menatap di tehnya terus seakan dia berpikir sangat keras.

"Hm?"

"Tidak, tidak apa-apa."

Ding dong

Terdengar suara jam yang sangat keras seakan bisa menghancurkan gendang telinga kita.

"Apa itu?!"

"Ah kurasa sudah waktunya."

Zephyr berdiri dan mengganti semua latar itu menjadi taman yang tadi mereka lalui.

"Waktu? Waktu untuk apa?!"

Bassan panik karena tidak mengerti apa-apa.

"Waktu untuk menyirami tanamanku."

'Kurasa ini bukan tanaman biasa.'

Tanaman yang disirami oleh Zephyr adalah sebuah pohon yang sangatlah besar.

"Apakah kalian tidak akan pulang?"

Mereka berdua tersentak setelah mendengar kata-kata Zephyr.

"Apakah kamu mengusir kita pak tua?"

"Bukan begitu tetapi tanaman-tanaman ini bisa saja menyerang orang asing."

Mereka berdua langsung mundur.

"Haha aku hanya bercanda tapi sudah mau malam lo."

"Hah sudah mau malam?"

"Kalian lupa waktu ya?"

***

'Hey bukankah pangeran termuda sekarang jadi lebih aktif dari dulu.'

'Iya suasana di istana ini jadi lebih baik.'

Para pelayan di istana Kartis saling berbicara sambil melakukan kegiatannya, setelah mereka berbicara salah satu pelayan itu pergi keluar dari istana untuk membeli bahan-bahan makanan.

"Hey kamu."

"Hm?"

Pelayan itu menoleh ke belakang karena seakan ada yang memanggilnya.

Jleb

Sebuah pedang menembus perutnya.

"Selamat malam, mimpi indah."

Pelayan itu mati ditusuk oleh seorang anak perempuan yaitu Aries.

"Penampilanmu memang benar-benar menipu orang ya."

Scorpio turun dari pohon yang berada di dekat Aries.

"Diamlah, ayo kita segera selesaikan ini semua dan istirahat."

"Ya ya~"

Badan yang sudah mati itu tiba tiba menghilang.

"Hmm tubuh yang lumayan."

"Tch kamu memang memiliki kekuatan yang tidak masuk akal."

Aries yang tadinya anak kecil berubah menjadi pelayan yang dia bunuh tadi.

"Diamlah di sini aku akan mencari tahu informasi dimana orang itu berada."

"Baik akan aku tunggu."

Dia masuk ke dalam istana itu.

"Ah cordelia kamu sudah kembali, umm dimana bahan-bahan yang aku pesan?"

"Tadi ada sesuatu di tengah jalan jadi aku lupa, maaf..."

"Yaudah gapapa kita beli bahannya besok aja."

Wanita itu lanjut memasak sampai ada 3 pelayan lagi masuk.

"Hey bukankah kamu mendengarnya, aku dengar pangeran termuda pergi bersama dengan temannya."

"Apa?! Bukankah dia tidak pernah mempunyai teman?"

Aries mendengar percakapan mereka sambil mengupas kentang.

"Hey Cordelia kenapa bajumu lusuh sekali kan sudah aku cuci."

Salah satu pelayan itu bertanya kepada Aries yang sedang memakai tubuh Cordelia.

"Ah aku tadi jatuh saat berjalan."

"Lain kali hati-hati ya."

Saat pelayan itu mau pergi Cordelia menarik baju pelayan itu.

"Apakah kamu tahu pangeran termuda sedang pergi ke mana?"

To Be Continued












Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now