#56 [ Bassan ]

484 76 12
                                    

Beberapa tahun yang lalu

Tok tok..

Suara ketukan tiba-tiba terdengar dari depan pintu ruangan Chayenne Kombus. Seorang ratu dari sebuah kerajaan kecil yang terletak di dekat kerajaan Kartis.

"Siapa?"

Setelah Chayenne menanyakan itu, seorang pelayan dengan rambut pirang datang dan membawakan sebuah teh hangat untuknya.

"Selamat malam ratuku..."

"Hmm? Oh Clarissa ada apa?"

Sebelum Clarissa dapat menjawab pertanyaan Chayenne, seorang anak kecil laki-laki muncul dari belakang Clarissa.

"Eh? Jangan mengganggu sang ratu, Bassan."

"Selamat malam Bu."

"Ohh Bassan sini masuk, hahah tidak apa-apa Clarissa."

Laki-laki itu kemudian membantu Clarissa untuk membawakan teh itu kepada Chayenne. Setelah dia masuk, dia meletakkan teh itu di atas mejanya,

"Terimakasih Clarissa, oh dan kamu juga Bassan."

Melihat meja Chayenne yang penuh dengan alat-alat yang terlihat rumit, Clarissa mengucapkan selamat malam kepada mereka berdua lalu menutup pintunya agar tidak mengganggu kegiatan Chayenne.

Sedangkan Bassan tetap saja berada di ruangan itu.

.

.

.

Sejak Bassan masuk ke ruangannya, hal yang dia lakukan hanyalah melihati apa yang sedang Chayenne lakukan tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Jadi.. Ada apa Bassan?"

Bassan sedikit terkejut karena Chayenne tiba-tiba bertanya kepadanya, lalu dia berkata,

"Aku hanya sedang mengamati.."

"Mengamati?"

Kepala Bassan mengangguk-angguk lalu dia menunjuk ke benda-benda yang ada di meja Chayenne.

"Oh ini? Ini adalah alat untuk membuat sebuah obat."

Sejak kecil Bassan jarang sekali melihat ibunya. Ibunya selalu saja sibuk dengan pekerjaannya jadi tidak mungkin bagi Bassan untuk bertemu dengannya.

Karena ibunya tidak terlihat terlalu sibuk sekarang, Bassan menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui apa yang ibunya lakukan.

"Obat apa?"

"Oh itu.."

Chayenne sedikit ragu untuk memberitahu Bassan, jadi dia mengalihkan topik pembicaraannya ke yang lain.

"Jadi bagaimana rasanya belajar di akademi Aysndellim?"

"Ya.. Biasa saja, banyak orang ingin berbicara kepada aku."

Mendengar Bassan dapat bersosialisasi di akademinya membuat hatinya senang. Sejak kecil Bassan adalah anak yang pendiam, dia jarang sekali berbicara dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Hal itu membuatnya dijauhi oleh banyak orang, tetapi mengapa dia tiba-tiba bisa bersosialisasi dengan orang-orang? Ibunya pun langsung menjadi curiga.

"Bassan.. Jangan-jangan.."

"Hm..?"

Karena teh yang dibawa Clarissa ada dua, Bassan meminum teh itu sambil mendengarkan Chayenne.

"Apakah.. kamu sedang suka dengan seseorang?"

Brrsst*

Karena pertanyaan yang ditanyakan Chayenne benar-benar diluar prediksinya, dia tersedak.

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now