Ditulis oleh Anna_Kanina
Sejak aku menonton tayangan dokumenter beberapa bulan yang lalu, aku tidak bisa melihat ayam seperti dulu lagi. Tidak peduli betapa sukanya aku dengan rendang ayam buatan Oma atau ayam goreng cepat saji di mal yang renyah dan berminyak itu. Tetap saja aku sudah pantang memakannya.
Ahli paleontologi yang mengenakan baju safari di video itu bilang kalau ayam yang biasa kami makan itu adalah evolusi dari dinosaurus. Yang menakjubkan lagi, ayam ternyata adalah kerabat dekat dari Tyrannosaurus Rex. Walau itu fakta yang membuatku kagum, aku sedikit kasihan pada T-Rex. Katanya kondisi bumi yang ekstrem dan tidak sehat telah memaksa tubuh mereka mengecil melalui proses evolusi jutaan tahun. T-Rex yang gagah perkasa kini menjadi unggas lezat yang dimangsa manusia setiap saat.
Sekarang aku kerap menolak kalau ditawari ayam goreng—demi menghormati leluhur mereka yang seram sekaligus menakjubkan.
Aku terobsesi pada T-Rex sejak seseorang menghadiahiku boneka karet berbentuk reptil kuno itu di ulang tahunku yang kedua. Padahal warnanya sedikit luntur dan lampu yang menyala—jika aku mengguncangnya—sudah rusak di hari ketiga aku memainkannya. Kebanyakan anak akan berpendapat kalau itu bukan hadiah ulang tahun yang terbaik. Namun, itulah yang mengubah hidupku.
Sejak saat itu kamarku mulai berubah. Awalnya Ayah memasang wallpaper bergambar bintang dan planet. Dia berharap aku menjadi seorang astronaut. Kebetulan dia adalah astronom yang bekerja sebagai dosen. Namun sayangnya, itu tidak akan terjadi. Bukannya aku tidak menganggap profesi astronaut itu keren, tapi aku punya cita-cita lain yang sudah bertahan selama tujuh tahun.
Aku mau menjadi ahli paleontologi.
Kini kamarku bernuansa era Cretaceous akhir. Bukan Jurassic. Walaupun Tyrannosaurus Rex menjadi terkenal sejak menjadi antagonis utama di film Jurassic Park—dia sebenarnya berasal dari era Cretaceous. Itu sekitar 30 juta tahun sebelum tumbukan asteroid yang memusnahkan dinosaurus. Aku kerap memamerkan pengetahuanku ini pada sepupuku atau Oma dan siapa pun yang bersedia mendengarnya. Tidak banyak yang tahu fakta itu. Yah, walaupun tidak banyak yang peduli juga.
Meskipun T-Rex tidak lahir pada era Jurassic—aku tetap menempel poster film Jurassic Park karya Stephen Spielberg. Aku juga punya koleksi figur dinosaurus yang lumayan banyak. Aku tidak mau bilang kalau aku pasti akan melengkapinya karena ada lebih dari 700 spesies dinosaurus. Kebanyakan toko hanya menjual jenis yang populer seperti Brachiosaurus, Pteranodon, atau Ankylosaurus.
Aku tidak perlu menyebut T-Rex karena semua anak mengenalnya. Siapa yang tidak akan kagum mengetahui reptil raksasa berahang besar dengan gigi menyeramkan itu pernah hidup di bumi? Walau mulai ada yang bilang kalau Spinosaurus lebih menakutkan, T-Rex tetap yang paling keren buatku.
"Jadi, kamu mau menjadi seperti Indiana Jones atau Lara Croft?" salah seorang pamanku yang masih lajang berkomentar. Pertanyaan itu selalu saja diulangnya setiap tahun ketika berkumpul di hari raya lebaran. Seakan-akan aku tidak punya minat lain selain dinosaurus. Oke, dia tidak sepenuhnya salah, tapi aku juga suka main game konsol, walaupun salah satu judul game-nya 'Jurassic World'.
YOU ARE READING
Dongeng para Bintang
FantasyHari Anak Nasional jatuh pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya. Dengan adanya peringatan ini, Wattpad Stars Indonesia berupaya mendukung usaha dalam meningkatkan pembinaan dan pengembangan anak lewat event Dongeng para Bintang. Bersama 20 penulis St...