18. 〣 KECELAKAAN 〣

92.6K 10.6K 359
                                    

♡Happy Reading♡

"Lepaskan"

Ucapan datar dari mulut William membuat Irina mengurai pelukannya. Gadis itu menunduk takut saat William tidak membalas pelukannya.

"Pa....", ujar Olivia tak percaya akan sikap William.

"Jika anakmu melakukan hal memalukan itu lagi, maka jangan salahkan saya jika dia akan mendapatkan sesuatu yang membuatnya menyesal", ujar dingin William dan segera beranjak dari sana.

Olivia menatap Irina dengan mata tak terlepas dari gerak-gerik anaknya yang menunduk.

"Irina, Mama sangat marah padamu",ujar Olivia.

Irina mengangkat wajahnya, menatap sedih pada Olivia yang sekarang telah membuang muka.

"Ma... Kenapa marah pada Irina sihh Ma? Irina cuman mau nggak ada yang rebut Papa dari Mama. Salah Irina apa? Irina melakukan hal yang benar", ujar Irina dengan pelan.

"Cara kamu yang salah sayang, kamu bukannya mempertahankan kasih sayang Papa dengan cara itu, tetapi membuat Papa semakin jauh darimu. Lagipun.... Kamu menuduh orang yang salah", ujar Olivia.

"MA!, MAMA BELAIN REXANNE JUGA?!, MAMA SEKARANG JUGA MULAI TERPENGARUH KAN? GADIS JALANG ITU BENAR-BENER TELAH MENCUCI OTAK KALIAN SEMUA. KENAPA KALIAN NGGAK BISA NGERTIIN IRINA? IRINA NGGAK SALAH, YANG SALAH ITU ADALAH REXANNE BITCH YANG MEREBUT MILIK IRINA. REXANNE NGGAK TAU MALU, NGGAK TAU DIRI, MEMALUKAN!"

Plak

Irina mematung dengan masih memproses apa yang terjadi. Gadis itu memegang pipinya, yang nyut-nyutan saat tangan ibunya sendiri yang kini telah, memberikan tamparan keras untuknya.

"M-ma?", ujar lirih Irina dengan nada terbata.

"Kamu makin hari makin menjadi Irina, kamu tidak ada sopan-sopannya pada yang lebih tua", ujra Olivia dengan menatap sedikit bersalah pada anaknya.

"MAMA JAHAT, KALIAN SEMUA JAHAT!", ujar keras Irina yang kemudian berlari ke lantai atas menuju kamarnya, kemudian menutupnya dengan keras.

***

Rexanne turun dari atas motor Alaric dengan pelan. Gadis itu kini sudah berdiri di depan rumahnya, yang mulai gelap karena sang matahari telah berganti dengan bulan.

"Udah sana", usir Rexanne dengan santai.

Alaric menatap datar pada Rexanne, kemudian langsung melajukan motornya menjauhi gadis itu.

Rexanne berbalik dengan bersenandung kecil, gadis itu mengambil kunci di dalam tas. Gadis itu seketika mengusap tengkuknya, yang merinding.

Rexanne menatap ke belakang, kemudian menatap sekelilingnya yang sunyi.

"Kok firasat gue nggak enak ya?", gumam Rexanne dengan pelan.

Gadis itu segera masuk ke dalam rumah, kemudian menutupnya dengan cepat. Rexanne menutup seluruh jendela dan sekarang gadis itu sedang duduk di atas kasur besarnya.

"Mungkin cuman firasat gue kali ya?", ujar Rexanne.

Rexanne langsung menarik selimut, setelah itu membaringkan tubuhnya, menutup mata dengan letih. Gadis itu merasakan tubuhnya pegal-pegal, setelah seharian membantu Alaric bekerja.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now