46. 〣 KENCAN 〣

35.1K 4.7K 278
                                    

♡HAPPY READING♡

Tin tin tin

"VALERIE!, CALON MANTU MAMA UDAH DI DEPAN, BURUAN CEPET KAMU", teriak Olivia dari belakang rumah, wanita paruh baya itu sedang menanam bunga, yang baru ia pesan kemarin.

"MAAA,VALERIE PERGI YAA"

Ujar sebuah teriakan yang terlihat tergesa-gesa.

"PULANGNYA BISA SEDIKIT LARUT TAPI NGGAK BOLEH LARUT-LARUT AMAT, JAGA DIRI!", sahut Olivia yang terus fokus pada pekerjaannya, hingga ia hanya mendapatkan balasan berupa pengiyaan dari Rexanne, yang sudah keluar rumah.

Gadis itu terdiam di depan teras, saat Alaric sudah stay di atas motornya, sambil tersenyum cerah ke arahnya. Sial, bagaimana bisa lelaki itu terlihat lebih tampan dari biasanya. Padahal stylenya sangat sederhana, dengan kaos putih dengan corak galaksi, celaan panjang robek-robek, dengan sepatu kasual.

"Cantik banget pecarnya Ala"

Rexanne tersadar saat suara berat, mengalun di telinganya. Gadis itu buru-buru mendekat, dengan agak kikuk.

"Naik sayang, kita gunain hari ini sebagai kenangan ke depannya", ujar lembut Alaric yang menuntun Rexanne menaiki motor besarnya.

Lelaki itu langsung memakai helmnya, menarik dengan cepat tangan Rexanne agar melingkar di pinggangnya. Sedangkan gadis itu nyaman-nyaman saja dengan posisi mereka, bahkan Rexanne meletakan kepalanya di bahu Alaric, membuat senyum lelaki itu semakin melebar di balik helmnya.

Motor itu pun bergerak membelah, jalanan yang cukup ramai itu. Rexanne mengeratkan tangannya pada pinggang Alaric, dengan hidung mencium bau khas lelaki itu, yang membuat betah terus di sana. Entahlah, ia seperti merasakan sesuatu yang terus membuat hatinya tidak tenang sedari kemarin.

Kemarin, mereka pulang terlebih dahulu, dari siswa lain yang sekarang pasti sedang bersenang-senang di pedesaan. Alaric meminta izin pulang duluan karena alasan yang penting katanya. Ah, lelaki itu benar-benar tambah aneh saja menurutnya.

"Kita mau ke mana Ala?", ujar Rexanne dari belakang.

"Kita main ke time zone dulu, tapi sebelum itu kita beli sesuatu", ujar Alaric dengan jujur, dibalas anggukan paham Rexanne, yang dalam hati sedang dag dig dug tidak jelas. Akhir-akhir ini, suara Alaric begitu selalu menggetarkan hatinya.

Motor besar itu akhirnya berhenti di parkiran Mall. Alaric langsung mengangkat tubuh Rexanne untuk turun, tanpa meminta persetujuan, membuat Rexanne ketar-ketir sendiri, apa lagi mereka mulai menjadi perhatian umum.

Lelaki itu langsung menggandeng Rexanne masuk dengan santai.
"Beli baju couple ya?", ujar Alaric, dibalas anggukan singkat Rexanne.

Mereka masuk ke dalam toko pakaian, lalu mengelilinginya dengan seksama. Rexanne mengambil sepasang jaket, lalu mencocokannya di tubuh Alaric. Gadis itu mendorong pacarnya ke ruamg ganti,begitu pun dengannya yang masuk ke ruang sebelahnya.

Gadis itu mencocokan tubuhnya di depan cermin, sambil membaguskan pakaiannya.

Srett

Gadis itu hampir berteriak saat Alaric masuk ke dalam ruang ganti, sambil menyengir.

"Nggak sopan, untung aku udah pakai baju", ujar geram Rexanne.

"Hehehe, nggak pake baju juga nggak apa-apa", ujar jahil Alaric sambil mencolek dagu Rexanne, yang memainkan ponselnya, membuka aplikasi kamera. Gadis itu langsung mengarahkan ponselnya ke arah cermin.

Cup

Clek

Clek

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ