Promosi Bikin Tulisan Laris dan Cuan

14 2 0
                                    

Assalamuallaikum
Selamat siang!

Pada beberapa grup yang isinya penulis, ternyata masih banyak banget penulis yang takut atau malu dalam mempromosikan tulisannya sendiri. Jujur saja, saya agak bingung kenapa pada malu mempromosikan tulisannya? Padahal tulisan itu hasil karyanya sendiri, hasil kerja keras siang malam. Ibatat kata, tulisan itu anak kita. Kenapa kok nggak bangga sama anak sendiri? Bahkan ada penulis yang media sosialnya dipenuhi sama hasil karya orang lain, sama sekali nggak ada hasil karyanya.

Nggak cuma penulis pemula aja, penulis yang sudah lama menjadi penulis pun malu-malu saat mempromosikan tulisannya.

Terusssss ... kalau takut-takut mulu, kapan dong kita bisa mempromosikan buku kita?

Padahal kalau nggak promosi, sebagus apa pun buku nggak bakalan ada yang tahu kalau buku itu ada. Bahkan, buku dari penulis bestseller atau penulis sebesar apa pun tuh budget promosinya malah gila-gilaan. Coba aja kalian perhatikan akun medsos penerbit. Kalau ada buku dari penulis favorit yang berpotensi bestseller mau launching, pasti penuh deh beranda penerbit itu sama postingan tentang buku tersebut. Penulisnya juga disuruh tampil terus untuk promosiin bukunya. Ini biar penjualannya terdongkrak.

Kalau penulis yang udah punya massa aja rajin promosi, kenapa kita yang masih belajar berjalan ini nggak?

Sebenarnya, ada banyak sekali tips dalam promosi, mulai dari tips untuk pemula hingga yang advance level. Di sini pelan-pelan deh ya saya bagiin. Sekarang saya coba kasih tiga tips ini dulu. Kalau yang ini tanggapannya bagus, saya bagiin banyak tips lainnya biar pada bestseller semua tulisannya 😍😍😍

1. Promosi pada target yang benar
Kadang saya tuh sedih lihat orang yang promosi di tempat yang salah. Promosi buku thriller di lapak penulis romance. Segimana pun kalian nyepam, tetap nggak bakalan bisa dapat pembaca di sana, begitu juga sebaliknya, promosi romance di lapak horor. Ya salah pasar ini 🙈

Kalau mau promosi, cobalah evaluasi dulu siapa yang kira-kira bakal baca buku kita. Nah, promosiin dah ke mereka.

"Mak, aku nggak tahu siapa yang bakal baca bukuku."

Yah, makanya evaluasi, Sayang. Kita harus bisa mengira-ngira siapa yang bakal membaca buku kita. Kalau kalian mengirimkan naskah ke penerbit, mereka juga bakalan nanya siapa target buku kita ini.

2. Promosi dengan bahasa yang benar
Kalau mau promosi, gunakan penjelasan yang menarik tentang buku kita. Jangan cuma nulis "Baca deh tulisan aku" atau "nih tulisan yang bagus banget". Aduh, orang mah bingung itu bagusnya gimana?

Jelaskan sedikit tentang ceritamu dengan mengedepankan hal-hal yang menarik di sana. Kalau yang menarik dari ceritamu itu karakternya, ceritakan tentang karakternya. Kalau yang menarik adalah world buildingnya, ya ceritakan tentang dunia buatanmu itu.

"Wah, lagi-lagi disuruh evaluasi tulisan ya?"

Lah iyaaaa...
Timbang sibuk evaluasi tulisan orang lain, kenapa nggak evaluasi tulisan sendiri?

3. Promosi dengan cara yang benar
Aturan promosi itu:
- Jangan nyepam
- Jangan maksa
- Jangan menjelekkan penulis atau karya lain
- Jangan menipu

Maksudnya menipu ini, gini...
Waktu itu saya dapat DM dari seorang penulis platform yang menyatakan kalau tulisannya merupakan fakta sejarah Indonesia. Pas saya baca dua bab, ternyata sama sekali jauh dari sejarah.

Kita memang boleh melakukan apa saja dalam promosi, tapi kita kudu lihat juga ini caranya halal atau haram. Kalau sekiranya salah menurut kita, ya udah jangan dilakukan. Jangan sampai kita terbiasa melakukan promosi dengan cara yang salah. Nanti kena batunya, Bees 🙈

Sooo ... buat teman-teman penulissss ...
Daripada mengeluh soal tulisan orang lain, soal kenapa cuma tulisan selangkangan esek-esek yang laku dibaca orang, soal kenapa tulisan banyak typo dan nggak jelas tanda bacanya yang laku, soal war antar penulis, kenapa sih nggak pakai waktu untuk belajar soal promosi saja?

Mereka yang tulisannya kalian anggap jeleque itu bukan tanpa tenaga dan tanpa kecerdasan lho dalam menulis dan promosi. Ini bukan hanya tentang selera, tapi juga tentang bagaimana mereka mempromosikan tulisan mereka.

Bisa jadi, saat orang lain pada nyinyir, mereka sibuk bergerilya untuk mempromosikan tulisan mereka.
Bisa jadi, saat orang lain pada gibah, mereka sibuk mencari pembaca yang lebih luas.

Lalu, mereka sudah mencapai angkasa saat yang nyinyirin mereka masih mengais-ngais lumpur aib untuk disebarkan.

Lagipula, editor itu ada yang suka jalan-jalan ke medsos penulis yang bukunya akan diterbitkan. Kalau medsos kita isinya nyinyiran nggak guna mulu, bisa ilfil mereka 😔

Jangan sampai kita seperti ini ya, Sayang 😘

Love,

Honey Dee

Buku Pintar Calon Penulis TenarWhere stories live. Discover now