Teenlit Horror

30 4 1
                                    

HANTU DI SEKOLAH
Karya: Eunike Hanny

Aku merasa lega setelah membaca ulang beberapa naskah. Kutengok jam pada ponsel. Sudah lewat magrib. Karena asyik menyunting untuk majalah sekolah, aku benar-benar lupa waktu. Semoga Ibu tidak marah aku pulang terlambat.

Setelah menutup komputer dan membereskan tas sekolah, aku mematikan lampu lalu keluar dari ruang komputer.

Keheningan yang aneh seketika menyergapku. Bulu kudukku meremang saat merasakan angin dingin tiba-tiba berembus. Buru-buru aku berjalan melewati koridor menuju tangga, dan mendadak lampu di sepanjang koridor berkedip-kedip.

Aku teringat gosip di antara teman-teman sekelasku. Ada hantu perempuan yang suka bertandang ke sekolah saat malam tiba. Tak urung perasaan takut menyelinap dalam hati.

“Baru pulang, Neng?”

Aku terkejut. Buru-buru aku menoleh, dan dalam keremangan kulihat Pak Nanang—satpam sekolah—berdiri tak jauh dariku. Aku merasa sedikit lega karena tidak sendirian.

“Ya, Pak. Saya duluan, ya.” Aku melambaikan tangan lalu menuruni tangga menuju lantai dua, dan terus turun ke lantai satu.

Sebuah sepeda motor memasuki halaman sekolah lalu berhenti tak jauh dariku. Aku terpaku melihat si pengemudi. “Pak Nanang?”

“Iya, Neng. Kok Neng belum pulang?”

“Bapak … bukannya di lantai tiga?” Aku menunjuk ke atas dengan suara bergetar.

Pak Nanang menggeleng. “Saya seharian di rumah, Neng. Ini saya barusan datang, mau jaga malam.”

Pict: Adibe stock

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pict: Adibe stock

***

Misteri Sesajen di Sekolah
Karya: Ayunda San

SMA Cendrawasih terkenal dengan prestasi murid-muridnya yang gemilang. Tetapi, ada satu hal yang membuat sekolah itu lebih terkenal daripada prestasi para siswanya, yaitu kasus bunuh diri yang sering terjadi di sekolah tersebut.

Ayudia melirik sinis dupa dan sesajen yang berada di depan kelasnya. Gadis itu mengetahui satu hal yang siswa-siswi lain tidak tahu. Setiap tanggal 7 di hari Kliwon dalam penanggalan Jawa pasti terdapat dupa dan sesajen di setiap sudut sekolah.

“Ngapain, Ay?” Seru Fasa yang baru saja masuk kelas.

Ayudia menggeleng, gadis itu masih melihat ke arah dupa dan sesajen itu dari tempat duduknya.

“Kamu lihat cewek yang makan sesajen itu enggak?” tanya Ayudia sembari menunjuk ke arah sesajen.

Safa sontak terkejut tidak berani untuk menoleh kebelakang. “Kamu jangan aneh-aneh deh, Ay!”

Lelaki itu menarik pulpen yang Ayudia ketuk-ketukan di atas meja. Suara ketukan pulpen tersebut membuat suasana kelas yang hanya diisi oleh mereka berdua terasa mencekam.

Another World (Kumpulan Cerita Terbaik)Where stories live. Discover now