Teenlit Drama

23 2 0
                                    

Tidak Boleh
Karya: Hana Shana

Sejak sepuluh menit yang lalu, cermin kecil itu tidak lepas dari genggaman Gea. Cewek itu berdecak sambil menekan area sekitar matanya.

“Lo habis nangis, Ge?” tanya teman cewek di sebelahnya.

Gea mengembuskan napas kesal. “Masih kelihatan bengkak, ya?”

Temannya mengangguk. “Kenapa lo?”

“Gue kemarin berantem sama orangtua gue soal Kak Reno. Gue bilang kalau Kak Reno habis nembak gue dan berencana ngajak keluar, tapi sama orangtua gue nggak dibolehin,” kata Gea.

“Kenapa?”

“Gue nggak dibolehin pacaran dan nggak boleh keluar sama sembarangan cowok. Tahu gitu gue keluar sembunyi-sembunyi aja.”

“Ya… mungkin mereka pengin lo fokus belajar aja. Takutnya kalau lo pacaran, prestasi belajar lo jadi menurun.”

“Nggak mungkinlah. Itu si Mireya, pacaran oke, prestasi tetep jalan. Gue juga bisa,” jawab Gea tak mau kalah.

Seorang teman tiba-tiba masuk ke kelas sambil berteriak heboh. “Gila, guys! Gue baru dapat kabar dari kelas sebelas. Kalian pasti nggak nyangka dengerinnya,” katanya sambil duduk di bangku depan meja Gea.

“Berita apa?”

“Kalian tahu Mireya yang baru menang olimpiade fisika kemarin?”
Gea dan temannya mengangguk bersamaan.

“Dia hamil sama pacarnya. Udah lima bulan.”

Di tempatnya, Gea terdiam membeku. Suara heboh kedua temannya yang lanjut membahas berita tadi terdengar samar di pendengarannya. Dadanya bergemuruh selama mencerna informasi tersebut. Seperti itukah nasib yang dia alami bila dia tetap nekat pacaran diam-diam?

 Seperti itukah nasib yang dia alami bila dia tetap nekat pacaran diam-diam?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pict: Pinterest

***

Ridho Ibu
Karya: Zain Zha

"Za, ibu mau kamu nerusin sekolah di pesantren aja, ya. Selain di pesantren Al Ikhlas nggak bayar untuk anak yatim, di sana juga kamu bisa memperdalam agama."

"Maaf, Bu. Ibu kan tahu Reza dapat beasiswa karena sering menang lomba olimpiade di sekolah. Jadi ibu nggak usah khawatir untuk masalah biaya sekolah. Kalau untuk memperdalam agama Reza juga kan belajar di pesantren Kyai Toha setiap sore hingga malam."

"Tapi, Za, kamu kan hanya dapat keringanan tidak bayar SPP. Untuk hal lainnya kita mau cari di mana? Sedangkan uang tabungan kamu sudah menipis untuk biaya pengobatan ibu di rumah sakit kemarin."

"Ibu nggak usah khawatir. Reza punya tabungan dari hasil jualan pentol bakar, Bu. Reza juga sudah izin ke pihak sekolah buat jualan walaupun Reza sudah nggak sekolah di situ lagi. Reza juga akan nitip dagangan ke kantin sekolah Reza yang baru. Insyaallah biaya sekolah Reza nggak ada halangan, Bu." 

"Maafkan Ibu, Za. Ibu merasa menjadi orang tua yang tidak berguna."

Another World (Kumpulan Cerita Terbaik)Where stories live. Discover now