Hallo semuanya 👋
Apa kabar nih?
Semoga kalian sehat selalu yah🤲
Jangan lupa vote yah teman-teman!!!
Vote mu semangatku💞
Tandain kalau ada yang typo!
Happy reading
**********
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sarapan dulu" Titah Laura saat melihat anak dan menantunya.
Elgara dan Zahra mengangguk. Mereka duduk dan memakan roti yang di berikan Laura.
"Daddy mana?" Tanya Elgara.
"Daddy udah berangkat ke kantor"
Elgara membentuk mulutnya seperti huruf O, sudah hal biasa Hasan berangkat ke kantor duluan sebelum dia ke sekolah.
Elgara dan Zahra bangkit dari duduknya, mereka mencium tangan Laura.
"Jagain Zahra El!" Titahnya.
Elgara mengangguk malas. Emang Zahra anak kecil, harus dijagain segala.
**********
"Loh kok? Singgah disini sih?" Zahra menatap Elgara yang hanya menampilkan wajah datar.
"Turun!"
"Tap___" Zahra berniat protes tapi Elgara memotong perkataannya.
"Lo turun disini!!! Dan ingat! Nanti anggap aja kita nggak kenal!" Perintahnya.
Zahra mengangguk kemudian menengadahkan tangannya.
Elgara mengangkat alisnya seakan-akan bertanya 'apa?'
"Uang" ucap Zahra.
Elgara mengambil uang dan memberikannya kepada Zahra.
"Mana cukup dua puluh ribu"
Elgara berdecak pelan kemudian mengambil lagi uang di sakunya.
"Nih, jangan boros!"
Zahra mengambil uang itu sambil tersenyum.
"Makasih"
Zahra menengadahkan tangannya lagi.
"Apa lagi?!" Ujar Elgara meninggikan suaranya.
"Salim" tanpa persetujuan Elgara, Zahra langsung mengambil tangan pria itu dan menempelkannya pada keningnya.
Zahra turun dari mobil, menatap mobil Elgara yang sudah menjauh darinya.
"Lumayan" Zahra tersenyum menatap uang di tangannya, setelah itu memasukkan uang yang berjumlah tujuh puluh ribu itu ke dalam saku bajunya.
Kalau nggak dapat hatinya, minimal dapat uangnya lah.
YOU ARE READING
ElgaZa
Teen Fiction(DILARANG PLAGIAT!!!) (FOLLOW DULU DONG!!) Elgara Alexander Graham harus menikahi seorang gadis bernama Zahra Aurelia Rahman. Mereka menikah bukan karna cinta, tapi karna budaya. Iya budaya! Ngak masuk akal sih, tapi inikan cerita fiksi. --------- D...
