24. Celana dalam siapa?

907 49 13
                                    

Hello guys 👋
Gimana kabarnya? Sehat dong jangan sakit-sakit!

Jangan lupa vote dan komennya yah!!!

Happy reading

*********

Pagi mulai menyapa, Sinar matahari perlahan-lahan masuk melalui celah-celah gorden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi mulai menyapa, Sinar matahari perlahan-lahan masuk melalui celah-celah gorden. Tebalnya gorden berwarna abu-abu itu tak bisa menghalangi cahaya itu masuk ke dalam kamar sepasang suami istri.

Membuat Elgara terbangun dari tidur panjangnya. Ia melenguh kecil. Membuka matanya secara perlahan, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Elgara terdiam saat menatap  Zahra yang juga menatapnya. Zahra tepat berada di depan wajahnya.

"Udah gue bilang jangan lewatin batas," Ujar Elgara dengan suara yang masih serak.

Zahra menunjuk ke arah perutnya dengan dagunya.

Elgara mengikuti arah tunjuk Zahra. Nampak tangannya yang melingkar sempurna di perut istrinya itu.

Dengan segera Elgara menarik tangannya. "Gue tidur, nggak sadar," ujarnya yang sekarang sudah duduk.

Zahra tersenyum mengejek. "Bilang aja kamu nyaman meluk saya," ucap Zahra.

"Tiap malam kamu meluk saya terus. Saya mau lepasin tangan kamu, kamu malah makin erat meluknya," lanjutnya.

"Mimpi kali Lo," ujar Elgara yang tidak percaya.

"Saya punya buktinya."

Elgara memperhatikan Zahra yang sedang mengotak-atik HP nya. Zahra memperlihatkan layar handphonenya yang menampilkan sebuah video.

Di video itu nampak Zahra yang sedang melepaskan tangan Elgara dari perutnya. Tapi tangan Elgara tak bergerak sama sekali, karena Elgara yang memeluknya dengan erat.

Zahra sengaja merekamnya. Karena dia sudah menduga kalau Elgara akan menuduhnya yang tidak-tidak.

"Sekarang udah percayakan?"

"Ck, hapus nggak!"

Zahra segera menyembunyikan HP nya di belakangnya.

"Hapus, Zahra!"

Zahra menggeleng kecil. Membuat Elgara berusaha merebut HP nya yang berada dibelakangnya.

"Sini!"

Zahra mengencangkan genggamannya pada HP nya, membuat Elgara berdecak pelan. Dengan satu kali tarikan, handphonenya berpindah ke tangan Elgara.

"Udah gue hapus," ucap Elgara dengan senyuman mengejek.

Elgara memberikan handphone itu kepada pemiliknya. Kemudian ia berjalan menuju kamar mandi.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang