19. Jadi babu

771 42 7
                                    

Vote dulu sebelum baca!

Komen kalau ada yang typo!

Heppy reading

***********

Zahra berjalan di sepanjang koridor sekolah dengan kaki yang dihentak-hentakkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zahra berjalan di sepanjang koridor sekolah dengan kaki yang dihentak-hentakkan. Dia benar-benar kesal. Sejak tadi pagi Elgara menyuruhnya melakukan ini-itu. Contohnya, tadi pagi Elgara menyuruhnya mengikatkan tali sepatunya. Memasangkan dasinya. Membawakan tasnya dan masih banyak lagi.

Dan saat ini, Elgara menyuruhnya untuk membelikan makanan dan minuman. Masih untung kalau yang dia belikan hanya Elgara. Tapi ini untuk semua teman sekelasnya.

Zahra menggeram kesal saat mengingat kejadian tadi.

Flashback On

"Zahra. Lo mau ke kantin nggak?" Tanya Sandra setelah guru-Nya keluar.

"Iya."

"Ya udah ayok." Desak Sandra pada Zahra. Dia benar-benar kehausan.

Dengan cepat Zahra memasukkan bukunya ke dalam laci. Kemudian mereka berjalan keluar. belum sempat mereka mencapai pintu, suara Elgara terdengar membuat mereka menghentikan langkahnya.

"He, Zahra," panggil Elgara pada Zahra.

Zahra tak langsung berbalik, dia malah memikirkan hal apalagi yang akan Elgara perintahkan padanya.

"Budeg Lo?!"

"Ap---apa?" Tanya Zahra gugup.

"Beliin gue makanan."

Zahra menurut, dia menengadahkan tangannya meminta uang. Elgara memberikan selembar uang berwarna hijau.

"Lo pada mau nitip juga nggak nih?"

"Nggak deh El, Lo aja," jawab Firman. Dan diangguki Raka, Devan dan Elang. Mereka tak tega kepada Zahra.

Elgara berdecak pelan. Menatap temannya dengan tajam. "Gue nggak traktir Lo lagi, kalau diantara kalian nggak ada yang nitip," ancam Elgara pada Devan dengan berbisik.

Dengan segera Devan merogoh saku seragamnya dan memberikan uang kepada Zahra. "Gue es teh satu." Ujarnya.

"Katanya nggak usah." Ucap Zahra.

"Itu tadi. Sekarang gue haus."

"Sekalian Raka, Firman sama Elang juga ya Zahra."

Zahra melongo mendengar ucapan Devan.

"Ekhm... Gue tipikal orang yang setia kawan, masa gue minum, teman gue nggak," jelas Devan saat Raka, Firman dan Elang menatapnya. Devan memang the best dalam mencari alasan.

ElgaZaWhere stories live. Discover now